Selasa, 15 Oktober 2013
Lingkungan Yang Merangsang Perkembangan Bakat dan Kreativitas
Pengembangan kreativitas didalam diri saya didukung
oleh faktor internal dan eksternal. Dimana faktor internal meliputi diri saya
sendiri yang memicu kreatif, dan faktor eksternal yang memicu kreatifr dalam
diri saya meliputi peranan keluarga, peran sekolah, dan peran masyarakat. Kedua
faktor ini sangat berpengaruh besar terhadap diri saya. Tetapi disini saya akan
membahas faktor eksternal saja. Saya akan membahas satu-persatu faktor
eksternal yang mendorong saya mengembangkan bakat dan kreativitas.
Faktor pertama peran keluarga
dalam mengembangkan bakat dan kreativitas saya. Keluarga sangatlah penting
untuk mendorong bakat kreatif saya, dimana keluarga sangat saya butuhkan untuk
memberikan perhatian, dorongan, dan untuk pemotivasi bagi diri saya. Orang tua
saya selalu mendukung saya dalam hal apapun selama itu baik. Oleh karena itu
saya selalu ingin mengembangkan bakat kreatif saya.
Orang
tua saya selalu percaya dan memberikan kebebasan kepada saya untuk melakukan
hal- hal yang kreatif. Misalnya saya sangat suka membuat kerajinan tangan yang
unik- unik, orang tua saya selalu mendukung dan mendorong bakat kreatif saya,
mereka selalu menyediakan bahan- bahan untuk menyalurkan bakat saya, bahkan
terkadang mereka juga ikut serta dalam pembuatan kerajinan tangan itu. Dan
apapun kegiatan yang saya sukai selama mengasah kreativitas saya, orang tua
saya selalu mendukung. Mereka tidak terlalu otoriter, dan tidak pernah
membatasi saya dalam melakukan apapun. Orangtua saya juga sangat respek kepada
saya. Dimana mereka sangat menghargai saya dalam hal apapun, mereka percaya
akan kemampuan saya, dan sangat menghargai keunikan pada diri saya.
Saya
selalu terdorong ingin menjadi lebih baik dan memperoleh prestasi yang baik
karena orang tua saya selalu memotivasi dan mendorong saya untuk berusaha
sebaik-baiknya dan menghasilkan karya- karya yang baik, tetapiu mereka tidak
terlalu menekan untuk mencapai nilai tinggi, atau mencapai peringkat tertinggi.
Bagi mereka mempunyai imajinasi tinngi dan mempunyai kejujuran itu sudah cukup.
Orangtua
dan keluarga saya sangat banyak mendorong melakukan hal- hal kreatif. Orang tua
saya menjadi model bagi saya. Terutama ayah saya, beliau adalah seorang guru.
Saya sering melihat orang tua saya mengajar, menurut saya itu sangat menarik
dan dapat merangsang kreativitas saya. Saya jadi ingin seperti ayah saya yang
menjadi seorang guru, bahkan saat liburan kuliah, saya selalu mengajar di
sekolah tempat ayah saya mengajar, ya walaupun sebagai guru pengganti.
Sikap-sikap
yang sering di berikan orang tua saya adalah selalu menghargai pendapat saya
dan mendorong saya, memberikan waktu kepada saya untuk berfikir, merenung, dan
berkhayal untuk menciptakan ide- ide kreatif, memberi arahan kepada saya dan
membiarkan saya mengambil keputusan sendiri, meyakinkan saya bahwa mereka
selalu menghargai apa yang saya ingin saya lakukan, dan apa yang saya hasilkan,
orang tua saya juga selalu mendorong kegiatan yang saya sukai, menikmati
keberadaan bersama saya, memberikan pujian kalau saya melakukan hal yang baik,
mendorong saya untuk menjadi pribadi yang mandiri dan selalu bekerja keras
untuk mencapai sesuatu yang lebih baik.
Faktor kedua peran sekolah
dalam mengembangkan bakat dan kreativitas saya. Disekolah, saya sangat
membutuhkan peran guru yang baik karena mereka adalah model bagi setiap murid.
Guru dapat menentukan tujuan dan sasaran belajar, membantu saya dalam membuat
nilai yang baik misalnya nilai hidup, nilai sosial, nilai norma.
Lingkungan
sekolah sangat mengasa kreativitas saya. Karena disekolahan saya dibebaskan
untuk menyalurkan bakat dan kreativitas saya. Misalnya saat SMA, saya sangat
suka merancang-rancang busana. Disekolah kami disediakan eskul tentang
rancangan busana dan jahit menjahit. Disanalah saya dapat mengembangkan minat
bakat serta kraetivitas.
Lingkungan
sekolah juga sangat membatu saya dalam menentukan jurusan pada waktu sma.
Awalnya saya sangat bingung dalam mengambil keputusan untuk masuk ipa atau ips
tetapi dengan adanya tes minat dan bakat saya dapat mengetahui saya lebih
cendrung masuk ke ipa.
Guru
saya juga mempunyai dampak yang sangat besar tidak hanya dalam hal prestasi,
tetapi juga pada sikap saya, terutama dalam hal belajar dan mengasa kreativitas.
Karena guru merupakan orang tua saya saat di sekolah. Guru dapat menjadi model
dan pemotivasi bagi saya. Misalnya pada saat saya dan teman-teman tidak
termotivasi untuk belajar biasanya guru mencari ide bagaimana agar kami
semangat dalam belajar, maka guru akan memberikan reaward berupa pujian,
makanan, buku, ataupun benda-benda lucu yang kami sukai, dari sini kami mulai
termotivasi menjadi semangat untuk belajar dan menjadi lebih baik lagi.
Faktor ketiga peran masyarakat
dalam mengembangkan bakat dan kreativitas saya. Lingkungan yang baik akan
menciptakan kreativitas. Pada lingkungan rumah saya orang-orang selalu bantu
membantu untuk membuat ide- ide kreatif. Misalnya saja dalam hal membuat kue,
orang-orang saling bantu membantu demi terciptanya suatu kue. Dan di lingkungan
saya sangat tersedia sarana untuk mengasa kreativitas, orang-orang setiap
hari-hari besar seperti 17 agustus mengadakan lomba kreatif seperti membuat kue
unik, kerajinan tangan unik dan pemenang akan mendapatkan imbalan berupa
hadiah.
Di
Indonesia sebenarnya banyak hal- hal yang bisa di jadikan imajinasi untuk
membuat suatu produk kreatif, dimana banyak tersedia bahan-bahan untuk
membuatnya. Dan aneka ragam budaya indonesia dapat di jadikan inspiratif bagi
setiap anak untuk menyalurkan minat dan bakatnya.
Masyarakat
tempat saya tinggal sangatlah baik, mereka selalu mendukung potensi yang
dimiliki setiap anak. Mereka tidak pernah mendiskriminasi dan menindas anak
yang melakukan kesalahan, tetapi mereka selalu menasehati dan memberi arahan
kepada kami selaku anak-anaknya. Dari hal ini maka kami selaku anak-anaknya
tidak pernah takut untuk mencoba hal-hal baru.
Banyak
tokoh-tokoh tauladan masyarakat di sekitar saya tinggal oleh karena itu mereka
menjadi inspirasi bagi saya untuk menjadi lebih baik lagi. Dilingkungan saya
tinggal juga terdapat sanggar- sanggar
seperti sanggar tari, sanggar teater dan sanggar musik. Disinilah kami
dapat menyalurkan bakat dan minat kami, karena bukan hanya pendidikan formal
yaitu sekolah yang mampu memacu kreativitas saya, melainkan lingkungan
masyarakat dan tempat saya tinggal juga dapat memicu kreatifitas pada diri saya.
Di sanggar ini kami mendapat pelatihan dan mendapat keterampilan dan dapat
memenuhi kebutuhan kami dalam hal aneka ragam seni.
Kesimpulan
dari hal diatas adalah pribadi saya yang saat ini merupakan pengaruh didikan
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Karena faktor-faktor di atas merupakan
pendorong dan pemotivasi bagi diri saya untuk menjadi pribadi yang kreatif dan
menjadi lebih baik lagi. Apabila salah satu faktor diatas tidak saling
mendukung mungkin saya tidak akan menjadi seperti sekarang ini. Oleh karena itu
alangkah lebih baiknya kerja sama dari ketiga faktor diatas untuk membuat berbagai
alternatif program pendidikan bagi kami yaitu anak-anak Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)