Selasa, 10 September 2013

DASAR PERTIMBANGAN, KEBIJAKAN, DAN KONSEP KEBERBAKATAN DAN KREATIFITAS


A.Dasar Pertimbangan untuk Pengembangan Kreativitas
1.Hakikat Pendidikan
            Tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Setiap orang mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda oleh karena itu setiap orang membutuhkan pendidikan yang berbeda-beda pula. Dulu orang bisa mengartikan “anak berbakat” sebagai anak yang memiliki tingkat kecerdasan (IQ) yang tinggi. Namaun sekarang semakin disadari bahwa yang menentukan keberbakatan bukan hanya intelegensi (kecerdasan) melainkan juga kreatifitas dan motivasi untuk berprestasi (defenisi Renzulli tentang keberbakatan, 1981)
2.Kebutuhan dan Kreatifitas
            Kemajuan teknologi yang meningkat disatu pihak dan ledakan penduduk disertai berkurangnya persediaan sumber-sumber alami dari lain pihak, lebih-lebih lagi menuntut adaptasi secara kreatif dan mampu untuk mencapai pemecahan yang imajinatif.
            Perhatian utama terhadap kreativitas dan kesadaran akan pertimbangannya bagi ilmu pengetahuan datang dari bidang luar psikologi. Perusahaan-perusahaan mengakui makna yang sangat besar dari gagasan-gagasan baru. Banyak departemen pemerintah mencari orang-orang yang memiliki potensi kreatif-inventif.
3.Kendala dalam Pengembanagan Kreatifitas
            Salah satu kendala konseptual utama terhadap studi kreativitas adalah pengertian kreativitas sebagai sifat yang diwarisi oleh orang yang berbakat luar biasa atau genius.
            Kendala konseptual lainnya terhadap ‘gerakan kreativitas’ terletak pada alat-alat ukur (tes) yang biasanya dipakai di sekolah-sekolah, yaitu tes intelegensi tradisionala yang mengukur kemampuan siswa untuk belajar, dan tes prestasi belajar untuk menilai kemajuan siswa selama program pendidikan.
4.Hubungan Kreatifitas – Intelegensi
            Hubungan anatara kreativitas dan intelegensi sangatlah meningkat, khususnya sejauh mana intelegensi berpengaruh terhadap kreativitas seseorang. Model struktur intelegensi membedakan anatara berfikir konvergen dan divergen. Kemampuan berfikir konvergen mendasari tes intelegensi tradisional dan kemampuan berfikir divergen merupakan indikator kreativitas.
            Sehubungan dengan masalah dimensionalitas intelegensi-kreativitas, dalam penelitian Utami Munandar (1977) dari hasil study korelasi dan analisis faktor membuktikan tes kreativitas sebagai dimensi fungsi kognitif yang relatif bersatu yang dapat dibedakan dari tes inteligensi, tetapi berfikir divergen (kreativitas) juga menunjukkan hubungan yang bermakna dengan berpikir konvergen (inteligensi).
5.Peran Inteligensi dan Kreatifitas Terhadap Prestasi Sekolah
            Torrance (1959), Getzels dan Jackson (1962), dan Yamamoto (1964) berdasarkan studinya masing-masing sampai pada kesimpulan yang sama, yaitu bahwa kelompok siswa yang kretivitasnya tinggi tidak berbeda dengan prestasi sekolah dati kelompok siswa yang inteligensinya relatif lebih tinggi. Penelitian Utami Munandar (1977) terhadap siswa SD dan SMP menunjukkan bahwa kreatifitas sama absahnya dengan inteligensi sebagai prediktor dari prestasi sekolah. Jika efek dari inteligensi dieliminasikan, hubungan antara inteligensi dan prestasi sekolah tetap substansial. Kombinasi dari inteligensi dan kreativitas lebih efektif lagi sebagai prediktor prestasi sekolah daripada masing-masing ukuran sendiri. Implikasinya terhadap pendidikan ialah bahwa untuk tujuan seleksi dan identifikasi bakat sebaiknya menggunakan kombinasi dari tes inteligensi dan tes kreativitas.
6.Sikap Kreatif Non-Aptitude Trait dari Kreativitas
            Ciri-ciri apitude dari kreativitas (berpikir kreatif) meliputi kelancaran, kelenturan (fleksibelitas), dan orisinalitas dalam berpikir, dan ciri-ciri ini dioprasionalisasikan dalam tes berpikir divergen. Namun produktivitas kreativ tidak sama dengan produktivitas divergen. Sejauh mana seseorang menghasilkan prestasi kreativ ikut ditentukan oleh ciri-ciri non-aptitude (afektif).
            Penelitian berdasarkan analisis faktor menunjukkan korelasi yang statis bermakna (signifikan) walaupun rendah, antara ciri-ciri non-aptitude atau efektif ini (seperti kepercayaan diri, keuletan, apresiasi estetik, kemandirian) dan ciri-ciri aptitude dari kreativitas (antara kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas dalam berpikir).
7.Sikap Guru dan Orang Tua Mengenai Kreativitas
            Yang dapat dilakukan oleh pendidik adalah mengembangkan sikap dan kemampuan anak didiknya yang dapat membantu untuk menghadapi persoalan-persoalan dimasa yang akan datang secara kreativ dan inventif. Menjejalkan bahan pengetahuan semata-mata tak akan banyak menolong anak didik, karena belum tentu dimasa mendatang ia dapat menggunakan informasi tersebut. Banyak orang memiliki benih-benih kekreatifan, tetapi lingkungan gagal untuk memberikan pupuk yang tepat untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, orang-orang ini tidak pernah hidup sepenuhnya.
B.Dasar Pertimbangan untuk Pendidikan Anak Berbakat
            Anak benar-benar berbakat maka ia akan dapat memenuhi kebutuhan pendidikannya sendiri.
C.Kebijakan
1.Kebijakan Tentang Pelayanan Pendidikan Anak Berbakat
            Karena peserta didik berbeda-beda dalam bakat, minat,dan kemampuan, maka implikasinya ialah bahwa perlakuan pendidik perlu disesuaikan dengan potensi setiap peserta didik.
2.Kebijakan tentang Pengembangan Kreativitas
            Pengembangan kreativitas hendaknya dimulai pada usia dini, yaitu dilingkungan keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dan dalam pendidikan pra-sekolah.
3.Peran Kreativitas dalam Program Pendidikan Anka Berbakat
            Kreativitas hendaknya meresap dalam seluruh kurikulum dan iklim kelas melalui faktor-faktor seperti sikap menerima keunikan individu, pertanyaan yang berakhir terbuka, penjajakan dan kemungkinan membuat pilihan.


D.Konsep Kreatifitas
            Konsep kreatifitas meliputi, yaitu:
1.      Kreativitas dan aktualisasi diri
2.      Konsep kreativitas dengan pendekatan empat P, yaitu
a.defenisi pribadi
b.defenisi proses
c.defenisi produk
d.defenisi “press”
E.Konsep Anak Berbakat dan Keberbakatan (giftedness)
            Anak berbakat adalah mereka yamg oleh orang-orang profesional diidentifikasikan sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul. Anak-anak tersebut memerlukan program pendidikan yang berdiferensiasi dan merealisasikan sumbanagan mereka terhadap masyarakat maupun untuk pengembangan diri sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar