TUGAS MATA KULIAH PEDAGOGI
LAPORAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
METODE PENDEKATAN PEDAGOGI
O
L
E
H
KELOMPOK 7
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
2014
BAB I
LATAR BELAKANG
Taman Kanak-kanak merupakan
salah satu bentuk dari pendidikan formal untuk anak-anak usia dini. Dibutuhkan
pendidikan sejak usia dini agar ketika anak memasuki pendidikan Sekolah Dasar
sudah bisa lebih mampu untuk beradaptasi. Salah satu kemampuan dasar yang
seharusnya sudah diajarkan sejak usia dini adalah untuk mengenal huruf dan
angka yang dilanjutkan dengan kemampuan membaca serta berhitung.
Pengajaran
secara pedagogi diperlukan untuk mengajar anak-anak pada tingkat usia dini
dalam kemampuan mengenal huruf, angka, membaca serta berhitung agar bisa
menjadi fondasi yang kuat saat memasuki tingkat pendidikan Sekolah Dasar.
Sehingga kami dari kelompok 7 mencoba untuk melakukan pengajaran dengan
berbasis pedagogi kepada anak-anak tingkat pendidikan usia dini.
a. Komunitas
: Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Persatuan USU (Kelas B)
Jln. Universitas No 73
USU Medan Baru
·
Visi TK DWP USU
-
Terwujudnya anak yang
cerdas dan berakhlak mulia
·
Misi TK DWP USU
-
Melaksanakan proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum taman kanak-kanak
-
Melaksanakan kegiatan
pengetahuan agama, moral dan budi pekerti
-
Melaksanakan kegiatan
keterampilan bagi peserta didik
-
Mengembangan kreativitas
dan pengetahuan peserta didik
·
Tujuann TK DWP USU
-
Mengembangankan
landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur,
sehat, berilmu, cakap, kritis, kreative, inovatif, mandiri, percaya diri, dan
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
-
Mengembangkan potensi
kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinestetis, dan sosial peserta
didik pada masa usia emas pertumbuhan dalam lingkungan bermain yang edukatif
dan menyenangkan.
-
Membantu peserta didik
mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi nilai-nilai
agama, moral, sosial emosional, kemandirian, kognitif dan bahasa, dan fisik
atau motorik untuk siap memasuki pendidikan dasar.
·
Program Pembelajaran TK
DWP USU Kurikulum 2008
Aspek-aspek
perkembangan yang meliputi :
1. Bidang pembentukan
perilaku
- Moral dan nilai-nilai
agama
- Sosial ekonomi dan
kemandirian
2. Bidang pengembangan
kemampuan dasar
- Berbahasa
- Kogniif
- Fisik
·
Jumlah anak : 21
orang
·
Latar belakang
pendidikan anak : Taman
Kanak-kanak (TK)
·
Kebutuhan anak :
-
Mengenali angka dan
huruf yang bentuknya mirip
-
Membaca dan menulis
angka
b. Waktu
·
Jumlah pertemuan : 3 kali
pertemuan
·
Waktu setiap pertemuan : Pukul
08.00 WIB - 09.00 WIB (60 menit)
c. Setting
Tempat
·
Lokasi :
di dalam ruangan kelas (in door)
·
Fasilitas yang
digunakan :
-
Papan tulis
-
Meja
-
Kursi
-
Spidol
-
Penghapus
-
Loker peserta
didik
-
Lemari buku
-
Kipas angin
-
AC (Air Condisioner)
-
Perlengkapan
permainan (boneka, tempat tidur boneka, balok-balok dan bentuk bangun ruang)
w Lay out
ruangan
-
Meja guru berada di sudut ruangan membelakangi pintu ruangan
kepala sekolah
-
Posisi duduk peserta
didik dikelompokkan menjadi empat kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari
enam orang peserta didik dengan satu buah meja persegi panjang yang dikelilingi
enam buah kursi.
BAB II
KONSEP RANCANGAN
BELAJAR
a.
Pembagian
Sekuen Pembelajaran
1.
Pertemuan pertama, Selasa 18 Maret
2014
·
Pendahuluan/ Perkenalan
(10
Menit)
-
Mengucapkan selamat
pagi, menanyakan kabar hari ini, dan menanyakan sarapan apa pagi ini.
-
Berdoa
-
Bernyanyi : “ Disini
senang disana senang”
·
Isi (40 menit)
-
Materi : Mengenalkan
huruf dan mewarnai
ü Menunjukkan
dan menjelaskan bentuk-bentuk huruf
ü Memberikan
LKS yang berisi bentuk-bentuk huruf yang mirip (membentuk sebuah kalimat) yaitu
huruf b, d, m, n dan p
ü Menulis
ulang kalimat yang dibentuk dari bentuk-bentuk huruf yang mirip
ü Mewarni gambar yang ada di LKS
·
Penutup (10 Menit)
-
Memberikan informasi
untuk membawa pensil warna
-
Mengulang dengan
singkat pelajaran hari ini dengan menyanyikan lagu
“A, B, C...”
-
Memberikan snack berupa cokelat kepada seluruh
peserta didik
-
Mengucapkan selamat
pagi dan selamat beristirahat.
2.
Pertemuan kedua, Rabu 19 Maret
2014
·
Pendahuluan/ Perkenalan
(10 Menit)
-
Mengucapkan selamat
pagi, menanyakan kabar hari ini, dan menanyakan sarapan apa pagi ini.
-
Berdoa
-
Bernyanyi : “Aku adalah
anak gembala ”
·
Isi (40 menit)
-
Materi : Membaca dan menggambar
ü Secara singkat menggulang materi yang telah diberikan
pada hari sebelumnya
ü Memberikan LKS yang berisi bentuk-bentuk
huruf (membentuk kata)
yaitu huruf a,
c,
d,
e,
i,
u,o
ü Menyuruh kepada beberapa para peserta didik untuk maju kedepan
kelas dan mencoba membaca setiap kata yang ada pada LKS
ü Menyuruh seluruh peserta didik untuk menggambar bebas
·
Penutup (10 Menit)
-
Memberikan snack berupa wafer cokelat kepada seluruh peserta didik
-
Mengucapkan selamat
pagi dan selamat beristirahat.
3.
Pertemuan ketiga, Kamis
20 Maret 2014
·
Pendahuluan/ Perkenalan
(10 Menit)
-
Mengucapkan selamat
pagi, menanyakan kabar hari ini, dan menanyakan sarapan apa pagi ini.
-
Berdoa
-
Bernyanyi : “Satu
ditambah satu sama dengan dua”
·
Isi (40 menit)
-
Materi : Berhitung
ü Memperkenalkan
angka-angka
ü Memberikan
LKS yang berisi beberapa gambar untuk dihitung berapa banyak jumlah gambar
ü Menyuruh seluruh peserta didik untuk menghitung jumlah
gambar yang ada di LKS dan menuliskan jumahnya
·
Penutup (10 Menit)
-
Memberikan kenang-kenangan berupa penghapus kepada seluruh
peserta didik
-
Mengucapkan kata-kata perpisahan dan terima kasih kepada peserta
didik
-
Mengucapkan selamat
pagi dan selamat beristirahat
b.
Pembagian
Tugas Kelompok
1. Pertemuan
pertama
w Guru : Fithra Runisya
w Observer : Anggita Windy
2. Pertemuan
kedua
w Guru : Tota Fierda
w Co
Teacher-1 : Permata Putri
w Co
Teacher-2 : Anggita Windy
w Observer : Fithra Runisya
3. Pertemuan
ketiga
w Guru : Permata Putri
w Co
Teacher-1 : Fithra Runisya
w Co
Teacher-2 : Anggita Windy
w Observer : Tota Fierda
c. Alat Bantu
yang Digunakan
1.
Spidol, papan
tulis dan penghapus
2.
Kertas origami
3.
Poster huruf
4.
Kerincingan
5.
Alat tulis untuk
Observasi (Pulpen dan buku catatan)
BAB III
PROSES PEMBELAJAN
a.
Skenario
1.
Pertemuan Pertama
Membuka kelas dengan menyapa dan mengucapkan selamat
pagi kemudian memperkenalkan diri kepada peserta didik. Selanjutnya bertanya
kepada beberapa peserta didik sarapan apa pagi ini. Dilanjutkan dengan mengajak
peserta didik untuk berdoa secara bersama-sama sesuai doa yang telah diajarkan
oleh gurunya. Kemudian bernyanyi sambil memainkan kerincingan. Memulai
pelajaran yang diawali dengan memperkenalkan huruf-huruf yang ada di papan
tulis kemudian membagikan LKS kepada peserta didik dan menyuruh mereka untuk menulis
ulang huruf-huruf yang membentuk sebuah kalimat dibawah kalimat pada kotak
kosong yang telah disedikan. Setelah selesai dilanjutkan dengan mewarnai gambar
yang ada pada LKS dan diakhir pertemuan memberikan cokelat kepada seluruh
peserta didik sebelum meninggalkan ruangan kelas karena peserta didik akan
beristirahat sebelum melanjutkan kegiatan.
2.
Pertemuan Kedua
Membuka kelas dengan menyapa dan mengucapkan selamat
pagi kemudian memperkenalkan diri kepada peserta didik. Selanjutnya bertanya
kepada beberapa peserta didik sarapan apa pagi ini. Dilanjutkan dengan mengajak
peserta didik untuk berdoa secara bersama-sama sesuai doa yang telah diajarkan
oleh gurunya. Kemudian bernyanyi sambil memainkan kerincingan. Memulai
pelajaran yang diawali dengan menggulang secara singkat pelajaran di hari
sebelumnya sambil menunjuk huruf-huruf yang ada di papan tulis. Kemudian
membagikan LKS kepada peserta didik dan menyuruh mereka untuk membaca
huruf-huruf yang membentuk sebuah kata. Dilanjutkan dengan menyuruh beberapa
dari peserta didik maju kedepan kelas untuk membaca kata-kata yang ada di LKS.
Setelah selesai dilanjutkan dengan menggambar bebas pada kertas LKS yang telah
disediakan. Diakhir pertemuan memberikan wafer cokelat kepada seluruh peserta
didik sebelum meninggalkan ruangan kelas karena peserta didik akan beristirahat
sebelum melanjutkan kegiatan.
3.
Pertemuan Ketiga
Membuka kelas dengan menyapa dan mengucapkan selamat
pagi. Selanjutnya bertanya kepada beberapa peserta didik sarapan apa pagi ini.
Dilanjutkan dengan mengajak peserta didik untuk berdoa secara bersama-sama
sesuai doa yang telah diajarkan oleh gurunya. Kemudian bernyanyi sambil
memainkan kerincingan. Memulai pelajaran yang diawali memperkenalkan
angka-angka dengan menuliskan angka 1-10 di papan tulis. Kemudian membagikan
LKS kepada peserta didik dan menyuruh mereka untuk menghitung berapa banyak
jumlah gambar yang ada pada LKS dan kemundian dituliskan pada LKS berapa banyak
jumlahnya. Dilanjutkan dengan menyuruh beberapa dari peserta didik untuk membacakan
berapa jumlah gambar dan jumlah dari gambar-gambar yang telah dijumlahkan. Kemudian
mengajak dan mengajarkan peserta didik untuk membuat sebuah karya dari kertas
origami berupa bentuk kapal laut, burung bangau, dan topi perawat. Diakhir pertemuan memberikan permen
dan kenang-kenangan berupa penghapus kepada seluruh
peserta didik. Sebelum meninggalkan ruangan menggucapkan kata-kata perpisahan dan terima kasih
kepada seluruh peserta didik.
b.
Objek
Observasi
1.
Komunikasi
w Pertemuan Pertama
Saat memulai pertemuan di dalam kelas,
Arum yang berperan sebagai guru mengawali kelas dengan mengucapkan “ selamat
pagi adik-adik” dan peserta didik menjawab dengan bersemangat juga “selamat
pagi kakak”. kemudian Arum bertanya, “masih ingat gak sama kakak, yang kemarin
datang” kemudian peserta didik menjawab “ingat kak, kakak anak FKG itu kan”,
menjawab dengan tersenyum, dan ada juga yang menjawab “iya kak, kenal”, ada
juga yang menjawab “enggak, kenal kakak”. kemudian Arum memperkenalkan dirinya
dan memperkenalkan Anggita juga yang berperan sebagai observer. Kemudian Arum
bertanya “karena kakak baru pertama kali datang ke sini, kakak mau dong kenal
sama kalian, coba perkenalkan namanya siapa ya, mulai dari kelompok 1-4 (meja
pertama-meja keempat) ya adik-adik”. Seluruh peserta didik memperkenalkan
dirinya. Kemudian Arum bertanya lagi “apakah adik-adik udah sarapan ? ayo
tunjuk tangan ?” lalu beberapa siswa tunjuk tanggan dan Arum bertanya pada
beberapa siswa yang tunjuk tangan “Sarapan apa hari ini dek?”, “sarapan telur
dan susu kak” menjawab dengan suara yang kuat.
Pertemuan kedua adalah topik mengenal huruf
dan mewarnai. Arum
memulai pelajaran yang diawali memperkenalkan huruf
dari A-Z yang sudah ada di depan kelas. Sambil
melihat peserta didik Arum mengajak untuk bersama-sama membaca huruf, “sekarang mari kita baca ya adik-adik,
huruf yang ada di papan tulis.” Arum menunjuk huruf secara berurutan dari huruf
A-Z dengan memegang spidol untuk
menunjukkan huruf A-Z tersebut.
Kemudian
setelah seluruh peserta didik bisa membaca huruf yang ditanya oleh arum, lalu
Arum dan Anggita membagikan LKS pada peserta didik. Kemudian Arum kembali ke
depan kelas untuk menjelaskan, tugas yang mau dikerjakan oleh peserta didik,
sedangkan Anggita berdiri di belakang untuk melanjutkan observasi.
Arum
yang posisinya berada di depan papan tulis menyuruh peserta didik untuk
menebal kalimat
yang berisi huruf yang putus-putus. Kemudian setelah selesai menebalkan,
menyuruh peserta didik untuk mewarnai gambar yang ada di LKS yang ada gambar
seorang cewek sedang menulis, “Adik-adik
udah dapat kertas LKS dari kak Arum dan kak Anggi kan,
sekarang kakak mau jelasin, adik-adik lihat huruf putus-putus yang ada di
hadapan adik-adik, huruf putus-putus itu ada di bawah gambar seorang cewek yang
sedang menulis, apakah adik-adik melihat hurufnya?. Peserta didik menjawab
sambil melihat kertas yang ada di hadapannya. “iya kak”, “lihat kak”. Kita
lanjut ya, adik-adik ambil pertengkapan tulisnya lalu menebalkan huruf
putus-putus tersebut sampai selesai ya, kalau tidak mengerti nanti bisa tanya
kakak, mulai di kerjain ya”. kemudian peserta didik menjawab “iya kak” sambil
menebalkan huruf-huruf, beberapa menit kemudian. Kelompok satu (meja pertama)
mereka bertanya “kak, gini ya tulisannya”, ada juga yang bertanya “gimana
nulisnya kak”, dan ada yang bertanya lagi “ga ngerti kak”. Kemudian Arum,
mendatangi beberapa peserta didik yang bertanya, memegang tangan siswa, menulis
lembar di LKS siswa, dan melihat mata siswa sambil tersenyum dan beberapa kali
Arum mengatakan pada siswa “nah, itu pinter nebalin tulisannya”. Setelah Arum
menjelaskan, beberapa siswa tersenyum dan ada yang hanya diam saja kemudian
melanjutkan tulisannya. Setelah selesai menebalkan, Arum menyuruh peserta didik
untuk mewarnai gambar, “adik-adik udah pada selesaikan menebalkan hurufnya kan,
sekarang adik-adik ambil pensil warnanya ya, kita mulai mewarnai gambar”.
Seluruh peserta didik mengambil pensil warnanya masing-masing yang berada di
loker.
Pada akhir pertemuan, Arum dan Anggi mengucapkan salam penutup bahwa kelas telah berakhir
dan memberikan coklat pada seluruh peserta didik. “Adik-adik
sudah selesai ya belajarnya hari ini, nanti di rumah belajar nulis lagi ya..
biar makin pinter, kak
Arum dan kak Anggi hari ini sudah
selesai mengajarnya, besok kakak mau datang lagi ya...
nah, kakak mau bagiin cokelat sama adik-adik, siapa yang mau cokelat ?”.
Kemudian, peserta didik bersama-sama mengucapkan terima kasih.
w Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua, yang menjadi guru
adalah tota. Peserta didik duduk dibangkunya masing-masing. Tota membuka kelas
dengan mengucapkan selamat pagi dan menanyakan kabar adik-adik. Lalu, Tota
memperkenakan dirinya dan meminta adik-adik memperkenalkan diri mereka. Tota
juga menanyakan kepada adik-adik apakah sudah sarapan apa belum. Tota juga
menanyakan apakah adik-adik sudah belajar dirumah apa belum.
Sebelum memulai pelajaran, tota mengajak
adik-adik untuk berdoa, peserta didik mengangkat tangan mereka untuk berdoa.
Doa sesuai dengan yang diajarkan oleh guru mereka. Setelah itu tota berkata
kepada adik-adik “sudah selesai doa, kita bernyanyi bersama ya?”. Tota
mengambil kerincingan dan memukulnya ketangan membentuk irama. Kelas terdengar
berisi suara adik-adik dan kami semua ikut bernyayi.
Materi pada pertemuan kedua adalah
membaca dan menggambar. Tota memulai
pelajaran dengan mengulang pelajaran pada hari
pertama. Mengajak adik-adik membaca huruf huruf yang ada dipapan tulis. Tota
melihat adik-adik sambil berkata
“sekarang mari kita baca huruf yang ada di papan tulis.” Tota
menunjuk huruf secara berurutan dari A-Z.
Kemudia adik-adik mulai membaca huruf-huruf tersebut. Setelah mengulang
pelajaran hari pertama, co-teacher
(Putri
dan Anggita) mendatangi meja-meja sambil membagikan LKS kepada adik-adik. LKS berisikan kumpulan
huruf yang membentuk kata-kata pendek. Setelah LKS dibagikan Tota mengajak
adik-adik membaca huruf yang ada di LKS. Adik-adik yang duduk dimeja bagian
paling belakang membaca dengan suara lantang. Adik-adik dibagian depan, ada
yang ikut membaca dan ada yang tidak ikut membaca. Co-teacher
mendatangin meja adik-adik satu persatu untuk
membantu adik-adik membaca huruf-huruf yang ada di LKS.
Tota meminta salah satu peserta didik
untuk membaca didepan kelas, salah satu peserta didik berdiri dan berjalan
kedepan kelas untuk membaca huruf yang ada di LKS. Setelah selesai tota berkata
“wah sudah pintar-pintar ya adik-adik semua” ayo kita tepuk tangan untuk kita
semua. Semua adik-adik bertepuk tangan dan ada yang tertawa.
Setelah selesai membaca LKS, kelas
dipotong dengan istirahat. Setelah istirahat kelas dilanjutkan kembali. Tota
meminta adik-adik untuk menggambar bebas, dan kemudian mewarnainya. Setelah
selesai semua, kelas diakhiri dengan memberikan snack berupa wafer kepada adik-adik.
Sebelum meninggalkan ruangan
Tota menggucapkan terima kasih kepada seluruh peserta
didik dan menghimbau adik-adik untuk selalu belajar
dirumah agar menjadi anak yang pintar dan kelas diakhiri dengan ucapan selamat
pagi oleh tota dan kemudian dijawab oleh semua peserta didik.
w Pertemuan Ketiga
Saat memulai pertemuan di dalam kelas,
Putri yang mengambil peran menjadi guru mengucapkan selamat pagi, menyapa “apa
kabar hari ini?”, dan menanyakan “adik-adik udah pada sarapan belum? sarapan
apa hari ini?” kepada peserta didik yang sudah duduk rapi sesuai di tempatnya
masing-masing. Mengucapkan salam
serta menyapa sambil tersenyum dan mengerakkan tangannya serta melihat seluruh
peserta didik. Putri juga secara khusus menyapa dua
orang peserta didik yang bernama Evan dan Yaya dengan mendatangi meja mereka dan sedikit menunduk untuk memegang
pundaknya sambil tersenyum serta menanyakan “Evan dan Yaya tadi
sarapan apa? minum susu juga kan?”.
Setelah menyapa dilanjutkan
dengan berdoa, Putri memimpin Doa sesuai dengan Doa yang telah diajarkan oleh
para guru “sebelum kita memulai pelajaran hari ini, mari kita bersama-sama
berdoa ya adik-adik. Doa dimulai”. Selesai berdoa dilanjutkan bernyanyi. Putri
mengambil kerincingan yang ada di dalam lemari buku dan mulai mengajak peserta
didik bernyanyi, “adik-adik sebelum belajar kita nyanyi dulu ya”. Memegang
kerincingan dengan tangan sebelah kanan dan mulai memainkannya. Sambil
tersenyum dan ikut bernyanyi Putri menggerakkan badannya ke kiri dan ke kanan.
Memainkan kerincing dengan cara mengerakkan kerincing dan memukul-mukulkannya
ke telapak sebelah kiri, namun sesekali kerincingan dibunyikan dengan
menggerak-gerakkannya keatas dan kebawah.
Pertemuan ketiga adalah
topik berhitung. Putri memulai pelajaran yang diawali memperkenalkan
angka-angka dengan menuliskan angka 1-10 di papan tulis. Sambil melihat peserta
didik Putri mengajak untuk bersama-sama membaca angka, “sekarang mari kita baca
ya adik-adik angka yang ada di papan tulis.” Putri menunjuk angka secara
berurutan dari angka satu (1) sampai sepuluh (10) dengan menggunakan jari
telunjuk tangan sebelah kanan. Kemudian co-teacher
(Fithra dan Anggita) mendatangi meja-meja sambil membagikan LKS kepada peserta
didik. Putri yang posisinya berada di depan papan tulis menyuruh peserta didik
untuk menghitung berapa banyak jumlah gambar yang ada pada LKS dan kemundian
dituliskan pada LKS berapa banyak jumlahnya. “nah, adik-adik udah dapat kertas
LKS dari kak Arum dan kak Anggi kan, sekarang kita belajar berhitung ya,”.
Putri memberikan contoh dengan menuliskannya di papan tulis, “contohnya, 2 + 3
= berapa adik-adik? Mari sama-sama kita hitung ya”. Putri menghadap keseluruh
peserta didik sambil menggunakan jari tengah dan telunjuk tangan sebelah kanan
untuk angka 2 dan jari telunjuk, tengah dan manis untuk angka 3. Seluruh
peserta didik mulai menghitung sambil melihat jari-jari Putri, “satu, dua,
tiga, empat, lima, berarti 2 + 3 = lima, adik-adik semuanya pada pintar”. Kemudian
menyuruh peserta didik untuk mengerjakan hitungan yang ada di LKS, “sekarang
adik-adik kerjakan yang ada di LKSnya ya”. Putri, Fithra dan Anggita
masing-masing mendampingi satu kelompok peserta didik sambil membantu dan
mengajari berhitung.
Setelah peserta didik
selesai mengerjakan, dilanjutkan dengan Putri menyuruh beberapa dari peserta
didik untuk membacakan jumlah dari gambar-gambar yang telah dijumlahkan pada
LKS. “sudah pada selesaikan, ayo sekarang siapa yang mau membacakan jumlah dari
gambar-gambarnya?”. Peserta didik yang bernama Nanda membacakannya, sambil
tersenyum dan tepuk tangan Putri mengucapkan terima kasih kepada Nanda.
“wah,,,Nanda pintar, terima kasih Nanda, tepuk tangannya untuk Nanda ya
adik-adik”.
Kemudian Putri mengajak dan mengajarkan peserta didik
untuk membuat sebuah karya dari kertas origami berupa bentuk kapal laut, burung
bangau, dan topi perawat, “sekarang
kita bermain ya adik-adik, melipat kertas origami”. Fithra dan Anggita
membagikan kertas origami kepada peserta didik dan duduk bersama mereka sambil
mengajarkan mereka cara melipatkan kertas origami.
Diakhir pertemuan Fithra dan
Anggita memberikan permen dan kenang-kenangan berupa penghapus kepada seluruh
peserta didik. Sebelum meninggalkan ruangan Putri menggucapkan kata-kata perpisahan dan terima
kasih kepada seluruh peserta didik. “Adik-adik, kakak, kak Arum, kak Angggi dan
kak Tota hari ini sudah selesai mengajarnya. Terima kasih banyak sudah mau
belajar dan bermain bersama kami, kapan-kapan kita beajar dan main bersama lagi
ya adik-adik. Senang bisa bertemu dengan kalian semua, kalian pintar-pintar dan
rajin. Selamat pagi dan selamat beristirahat ya adik-adik”.
2.
Respon
Audience
w Pertemuan Pertama
Saat Arum membuka kelas dengan
mengucapkan selamat pagi, menanyakan kabar hari ini, sudah sarapan atau belum,
semua peserta didik menjawab dengan suara yang kuat dengan jawaban
berbeda-beda, namun ada juga beberapa peserta didik hanya diam saja saat
ditanya. Kemudian saat Arum mengajak peserta didik bernyanyi, semua peserta didik
bernyanyi dengan sangat
bersemangat, ada yang bernyanyi sambil bertepuk tangan,
ada juga yang bernyanyi sambil melipat tangan, ada yang bernyanyi sambil
tertawa, ada juga beberapa peserta didik melirik ke kanan dan ke kiri melihat
temannya sambil bernyanyi. Peserta didik menyanyikan lagu dari awal sampai akhir dengan suara yang
kuat dan ada juga yang pelan. Setelah
bernyanyi, Arum mengajak peserta didik untuk berdoa bersama, semua peserta
didik bisa mengucapkan doa yang telah diajarkan oleh guru-gurunya
sebelumnya dengan pengucapan yang jelas
Saat Arum memulai pelajaran dengan
memberikan pertanyaan dengan menunjukkan bentuk huruf yang ada di atas papan
tulis, hampir seluruh peserta didik dapat menjawab, ada juga yang menunjuk
tangan “saya kak mau jawab”, namun ada juga peserta didik yang hanya diam saja
saat ditanya. Karena hampir semua peserta didik menjawab kemudian Arum
memberikan LKS yang berisi bentuk-bentuk huruf yang mirip dan mengarahkan
peserta didik untuk menuliskan huruf yang ada di LKS, dengan menunjukkan kertas
LKS yang mau di tulis oleh peserta didik. Beberapa peserta didik bertanya
kepada Arum “ini gimana kak”, ada juga yang bertanya “ini udah benar kak”.
Setelah itu, Arum menjelaskan kepada beberapa peserta didik yang bertanya
dengan cara mendekatinya, menulis di kertas LKS peserta didik tersebut, dengan
membusungkan badannya dan sekali-kali Arum duduk di sebelah peserta didik.
Setelah itu, peserta didik kembali menulis dan beberapa menit kemudian peserta
didik bertanya lagi pada guru untuk melihat hasil tulisannya “Bu, ini udah “ ,
“saya sudah siap, Bu”. Kemudian saat Arum menyuruh untuk mewarnai gambar yang
ada di LKS, peserta didik langsung mengambil perlengkapan pensil warna yang ada
di loker mereka masing-masing. Saat proses mewarnai, seluruh peserta didik
bersemangat untuk mengerjakannya dan sekali-kali peserta didik bertanya
“cantik, Bu?” , ada juga yang mengatakan “ini gambar saya udah selesai, Bu”.
Secara keseluruhan, seluruh respon
peserta didik saat pertemuan pertama ini sangat bersemangat dalam mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru dan peserta didik juga aktif dalam kelas untuk
bertanya hal yang belum dimengerti peserta didik.
w Pertemuan Kedua
Ketika
Tota membuka kelas dengan ucapan selamat pagi dan menanyakan kabar adik adik, semua
peserta didik menjawab dengan suara keras. Ada peserta didik yang menjawab
“saya lagi sakit kak” dan ada yang menjawab “baik kak”. Ketika Tota mengajak
adik adik berdoa, semua adik-adik langsung mengangkat tangan mereka untuk
berdoa. Setelah itu Tota mengajak adik-adik bernyanyi, adik-adik dengan
senangnya bernyanyi sambil bertepuk tangan dan tersenyum.
Ketika
memulai pelajaran, ada adik yang tidak membaca huruf-huruf, dan ada adik yang
dengan semangatnya membaca apa yang diperintahkan oleh tota. Adik yang duduk
dibagian belakang paling antusias membaca. Sedangkan adik-adik yang duduk
dibagian depan ada yang tidak membaca dan ada yang menidurkan kepalanya diatas
meja. Adik yang duduk dibagian samping kanan, bercerita sambil sesekali ikut
membaca. Setelah pelajaran membaca adik-adik diminta untuk menggambar bebas dan
kemudian mewarnainya. Saat menggambar semua adik-adik terlihat sangat antusias
dan salah satu anak berkata “saya mau menggambar rumah dan gambar ayah mama
kak” diikuti oleh peserta didik lainnya yang berkata “aku mau gambar gunung dan
sawah kak”. Semua adik-adik menggambar dengan antusias dan sesekali melihat
punya teman satu sama lain dan saling bercanda.
Secara
keselurahan respon adik-adik sangat baik walaupun mungkin ada beberapa anak
yang tidak terlalu antusias dan malas-malasan. Tetapi proses belajar berjalan
dengan baik.
w Pertemuan Ketiga
Saat Putri memulai kelas dengan
mengucapkan selamat pagi, menanyakan kabar hari ini, sudah sarapan atau belum,
semua peserta didik menjawab dengan jawaban yang berbeda-beda. Mereka menjawab dengan semangat sambil tersenyum
dan ada beberapa yang menjawab sambil tertawa dengan suara
yang kuat. Ketika Putri bertanya kepada Ivan dan Yaya, mereka berdua
menjawabnya dengan cepat dan sambil tersenyum, “sarapan kak, minum susu juga”.
Saat Putri
mengajak bernyanyi, semua peserta didik diawal
nyanyi sangat bersemangat bernyanyi sambil bertepuk tangan. Menyanyikan lagunya dari
awal sampai akhir dengan suara
yang bervariasi, ada yang kuat dan ada juga yang pelan.
Namun, saat sudah ditengah-tengah nyanyian beberapa peserta didik ada yang
melipat tangan di atas meja sambil bernyanyi dan melihat Putri yang sedang
bernyanyi di depan kelas, ada juga beberapa peserta didik melirik ke kanan dan
ke kiri melihat temannya sambil bernyanyi. Ketika
berdoa, semua peserta didik bisa mengucapkan Doa yang telah diajarkan oleh
guru-gurunya dengan pengucapan dan suara yang jelas.
Saat memulai pelajaran dengan
menunjukkan bentuk-bentuk angka yang ada di papan tulis, hampir seluruh peserta
didik secara serentak dan langsung dapat menjawab, namun ada sekitar 2 atau 3 orang dari peserta
didik yang terlihat tidak langsung menjawab tetapi tetap menjawabnya setelah
teman-temannya menjawab dengan serentak. Kemudian saat co-teacher (Fithra dan Anggita) memberikan LKS yang berisi gambar-gambar, peserta didik duduk dan bersemangat
menerimanya tetapi ada beberapa peserta didik yang sambil berdiri menunggu
gilirannya untuk mendapkan LKS, “saya kak, saya mau kak, saya belum dapat kak”.
Selanjutnya seluruh peserta didik bersama-sama menuju loker mereka
masing-masing untuk mengambil kotak pensil, dan ada juga beberapa peserta didik
yang tidak hanya mendatangi lokernya namun sambil melihat-lihat loker temannya.
Ketika mulai mengerjakan hitungan yang ada pada LKS, ada beberapa peserta didik
yang serius duduk mengerjakan, berjalan dan menuju ke meja kelompok lain,
berbicara dengan teman yang ada disebalah kana tau kirinya dan bahkan ada yang
menuju meja guru untuk mengambl penghapus, pensil dan rautan yang terletak pada
sebuah kotak di atas meja guru.
Hampir seluruh peserta didik
bertanya kepada Putri, Arum, dan Anggi untuk menjelaskan bagaimana cara
menghitung gambarnya, “kak, kak, kalau yang ini ditambah ini kayakmana kak?”;
“kak, ajari yang inilah kak”; “kak, ini benar atau salah kak?”. Semua peserta
didik berganti-gantian bertanya kepada Putri, Arum, dan Anggi untuk menanyakan
apakah yang mereka kerjakan sudah benar atau salah, apakah tulisan angka mereka
benar atau salah, bahkan bertanya bagimana cara menuliskan bentuk angka yang
sulit mereka buat. “kak, kak,,,kayakmana nulis angka 3?”; “kak, ini udah benar
kak?”: “ini angka 7 kan kak?”. Peserta didik juga saling membantu satu dengan
yang lainnya saat ada temannya yang bertanya ataupun meminjam penghapus.
Saat Putri meminta peserta
didik untuk membacakan jumlah dari gambar-gambar yang telah dijumlahkan pada
LKS, Nanda dengan cepat dan spontan langsung mengacungkan tangannya sambil
tersenyum dan mengatakan, “saya kak, saya kak, saya mau”. Kemudian beberapa
dari peserta didik juga mulai ikut mengacungkan tangannya, “saya kak,”; “saya
mau kak”; “saya bisa kak”; sayalah kak, saya kak”. Setelah Nanda selesai
membacakannya, seluruh peserta didik secara bersama-sama memberikan tepuk
tangan sambil tersenyum dan ada beberpa peserta didik bertepuk tangan sambil
mengatakan “yee…”.
Kemudian waktu melipat
kertas origami, seluruh peserta didik sangat senang dan ada beberapa yang
bersorak kegirangan “hore,,,,main origami, aku mau kak, aku mau kak…”. Peserta
didik sudah tidak duduk di meja berdasarkan kelompok seperti saat belajar,
mereka duduk dimana meja yang mereka suka. Saat kertas origami dibagikan, ada
beberapa peserta didik yang meminta warna tertentu dan memilih warna kertas
origaminya, “kak, aku mau yang warna cokelat lah kak,”; “kak, aku mau warna
pink,”; “kakm aku nggak mau yang ini, aku mau warna kuning aja kak”. Melipatkan
kertas origami membuat mereka sangat antusias untuk sama-sama belajar dan
bertanya, “oh, jadi gitu melipatnya ya kak,,,”; “kalau udah gini, kayakmana
lagi melipatnya kak?; “ajarilah kak melipatnya yang ini,”; “kak, kak, punyaku
udah betul kak?”; “punyaku bagus kak?”; “kayakgini kak?”.
Secara keseluruhan, seluruh
peserta didik memiliki antusias dan minat yang baik untuk belajar berhitung dan
bermain kertas origami yang dibuat oleh kelompok pada pertemuan ketiga.
BAB IV
EVALUASI
Pada
saat proses pembelajaran dengan metode pendekatan paedagogi kelompok
menyampaikan informasi , pengetahuan kepada subjek didik demi mencapai tujuan
yang dikehendaki. Dimana kelompok sudah merencanakan materi yang akan diajarkan
terlebih dahulu sebelum terjun ke lapangan dengan melihat kondisi anak, dan
kelompok menyesuaikan jadwal pertemuan dengan pihak TK. Meskipun ada sedikit
kendala yang dihadapi oleh kelompok, namun kelompok dapat mengatasinya dan
menyelesaikan proses mengajar.
Dalam
mengajar, kelompok mencoba menjadi komunikator yang unggul dalam berkomunikasi
pada anak, menguasai bahan sebelum mengajar dan mencoba menjadi mentor yang
berpusat pada anak. Dimana dalam buku Paedagogi, andragogi, dan Heutagogi(Prof.
Dr. Sudarwan Danim) disebutkan bahwa guru yang unggul memiliki karekteristik
seperti keahlian pokok tentang materi pelajaran secara menyeluruh dan menguasai
materi, komunikator yang unggul yang menunjukkan kemampuan berkomunikasi,
mentor yang berpusat pada siswa dimana menjadikan siswa sebagai prioritas dan
berusaha merangsang stiap siswa belajara melalui metode dan menjadikan siswa
aktif.
Selanjutnya,
dalam mengajar dan mendidik anak, kelompok mencoba menjadi pribadi yang ideal
dalam mengajar yang mempunyai karakter
kesatria, jujur, disiplin, penyayang, antusias, motif bagus, komitmen yang
sesuai pada pengajar yang cerdas. Kelompok mencoba datang lebih awal dari
anak-anak dan berusaha untuk tidak telat. Kelompok juga menunjukkan rasa sayang
dan peduli terhadap anak dan menampilkan keceriaan serta semangat dalam
menyampaikan materi.
Disimpulkan
bahwa kelompok telah berhasil dalam menyelesaikan tugas proses pembelajaran
dengan metode pendekatan pedagogi. Disini kelompok telah mencoba melaksanakan
prinsip- prinsip pembelajaran pedagogi dengan mencoba menjadi pedagogis dan
kelompok telah berhasil melaksanakannya. Dalam pelaksanaan mengajar kelompok
melakukan pendekatan pedagogi modern yaitu pengajaran (teaching) yang dilakukan
dengan mentransformasikan pengetahuan, mengawasi dan memfasilitasi pengembangan
siswa. Dengan adanya tugas ini kelompok mendapatkan pembelajaran yang penting
bahwa menjadi seorang pendidik ataupun menjadi seorang pedagogis itu tidak
mudah, banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi, kelompok dituntut untuk
lebih sabar dalam mengajar anak. Kelompok juga harus dapat memahami keinginan
anak dan menjalin hubungan yang baik dengan anak agar proses pembelajaran tetap
berjalan dengan lancar. Dan tugas lapangan memberikan pengalaman serta
pembelajaran yang sangat berarti bagi kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Danim,
Sudarwan. 2010. Pedagogi, Andragogi, dan
Heutagogi. Bandung : Alfabeta
LAMPIRAN
a.
Pengeluaran
1. Print dan Fotocopy
LKS
·
Pertemuan pertama :
Rp 2.500
·
Pertemuan kedua :
Rp 2.500
·
Pertemuan ketiga : Rp 2.500
2.
Snack
·
Pertemuan pertama (cokelat) :
Rp 15.000
·
Pertemuan kedua (wafer cokelat) :
Rp 15.000
·
Pertemuan ketiga (permen) :
Rp 8.000
3.
Kertas Origami :
Rp 5.000
4.
Kenang-kenangan (penghapus) :
Rp 28.000
Jumlah Pengeluaran : Rp 78.500
b.
Dokumentasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar