ANALISIS
PERKEMBANGAN SOSIAL
EMOSI
ANAK
OLEH
PERMATA ISMAWARNI PUTRI (12 1301 030)
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah Penulis
panjatkan kepada Allah SWT atas berkah rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tugas.
Tugas ini disusun dalam rangka tugas
UTS pada Mata Kuliah Psikologi Perkembangan. Dalam penjelasannya, tugas ini
menguraikan sedikit banyak tentang materi Perkembangan Sosial Emosi Anak . Di
dalammnya diuraikan secara terperinci tentang kerangka permasalahan mengenai
kompetensi kepribadian, sosial dan profesional guru.
Penyusunan tugas ini tidak terlepas
dari curahan perhatian, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah
ikut berpartisipasi dalam merampungkan kesempurnaan penyelesaian tugas ini.
Oleh karena itu, penyusun menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah berperan. Atas segala bantuan dan partisipasinya,
semoga Allah SWT berkenan membalasnya dengan balasan kebaikan yang
berlipat-lipat. Amiin…
Penyusun juga menyadari dengan
sepenuhya bahwa penyusunan tugas ini masih jauh dari sempurna baik dari segi
substansi maupun sistematikanya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
konstruktif sungguh sangat penyusun nantikan demi evaluasi di masa
mendatang.
Medan, April 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar…………………………………………………………………………….i
Daftar
Isi………………………………………………………………………………….ii
BAB
I
1.1 Latar
belakang………………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan
Masalah……………………………………………………………………1
1.3 Tujuan
dan Manfaat Penulisan………………………………………………………1
BAB
II
2.1
Perkembangan Sosial Emosi Anak………………………………………………….3
2.2
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Sosial Emosi Anak…………………………...4
BAB
III
3.1
Memahami Emosi…………………………………………………………………..6
3.2
Peranan Keluarga pada Perkembangan Psikososial Anak………………………….6
3.3
Peranan lingkungan pada perkembangan psikososial emosi anak…………………7
3.4
Pengaruh teman bermain pada perkembangan psikososial emosi anak……………7
BAB
IV
4.1
Kesimpulan………………………………………………………………………...8
4.2
Saran……………………………………………………………………………….8
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………….9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sosial emosi merupakan aspek psikis
yang sangat berpengaruh pada anak. Dimana keadaan lingkungan berpengaruh
terhadap perkembangan psikis anak. Seperti lingkungan kehidupan yang sangat
sibuk berakibat buruk pada sosial emosi anak, yaitu anak lebih mudah kesal dan
marah dalam menghadapi segala hal.
Meskipun lingkungan sangat
berpengaruh tetapi, ada yang tidak kalah pentingnya terhadap perkembangan
sosial emosi anak yaitu pola asuh orang tua, dimana orang tualah yang
menentukan anak menjadi pribadi yang baik atau buruk. Karena seorang anak yang
baru lahir diibaratkan sebagai kertas putih dimana orang tualah yang melukis
kertas putih dengan berbagai macam tinta, mau tinta kebaikan ataupun tinta
keburukan.
Pola perkembangan sosial anak diusia
4-5 tahun baik laki-laki maupun perempuan merupakan tahun penting bagi
pertumbuhan psikososial mereka. Perkembangan emosiaonal anak dan pemahaman diri
akan berakar pada pengalaman tahun-tahun tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
perkembangan psikososial pada masa kanak-kanak awal?
2. Bagaimana
peranan dan pengaruh lingkungan, keluarga, dan sosial pada perkembangan
psikososial anak?
1.3 Tujuan dan Manfaat
penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adlah untuk:
1. Menjelaskan
perkembangan psikososial pada masa kanak-kanak awal.
2. Menjelaskan
peranan dan pengaruh lingkungan, keluarga, dan sosial pada perkembangan
psikososial anak.
Duharapkan dari penulisan makalah ini, pembaca
dapat:
1. Mengetahui
perkembangan psikososial pada masa kanak-kanak awal.
2. Mengetahui
Peranan dan pengaruh lingkungan, keluarga, dan sosial pada perkembangan
psikososial anak.
BAB
II
TEORI
Penelitian
kepada 15 orang anak TK PAUD Siti Hajar Libuo Kec. Dungingi Kota Gorontalo
yang 4 – 5 tahun dimana terdapat 7 orang
anak didik yang berjenis kelamin laki – laki, dan 8 orang yang berjenis kelamin
perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor, yang mempengaruhi perkembangan sosial emosi
anak.
2.1. Perkembangan sosial
emosi anak
Dari hasil yang
di dapat ternyata dari kelima belas anak perkembangan sosial emosinya bersifat
variatif, yaitu : sikap mandiri, mau berbagi, menolong, dan membantu teman,
menunjukkan antuisme, percaya diri, dan menghargai orang lain dan sifat yang
tidak tampak adalah dalam hal pengendalian perasaan, menaati aturan yang
berlaku dalam suatu permainan dan menjaga diri sendiri dan lingkungan. Hal ini
menjelaskan bahwa perkembangan anak bersifat kualitatif dan progresif, sesuatu
yang terus berubah cepat, yang tampak tetapi dikendalikan dalam diri anak
berupa emosi (Hurlock,1998)
Menurut Nugraha dan Rachmawaty (2004) perilaku yang
dapat dikembangakan melalui
bermain sosial adalah:
a. Sikap sosial dari
egosentris ke sosiosentris. Dari hasil pengamatan bisa dilihat
bahwa anak-anak sudah bisa
merubah sikap sosialnya dari egosentris ke sosiosentris, tampak
pada perilaku mereka yang sebagian besar sudah mau berbagi,menolong,
dan membantu teman,
b. Belajar sosial. Dari hasil
pengamatan bisa dilihat bahwa
anak sudah mulai belajar
bersosialisasidan berkomunikasi,
tampak pada perilaku mereka yang
sebagian sudah mulai menunjukkan
antuismenya dalam bermain
dalam kelompok sehingga
secara tidak sadat terjalin
kominikasi dan sosialisasi.
c. Belajar berorganisasi, Dari hasil pengamatan bisa dilihat bahwa anak mulai belajar mengorganisasi peran yang dimainkan dan membangun pemahaman yang baik terhadap
teman bermain, tampak pada
perilaku mereka yang
sebagian besar mulai bisa
menghargai orang lain walapun
secara sederhana dengan menyapa atau
senyum.
d. Menghargai harmonisasi dan kompromi.
Bisa dilihatdari hasil pengamtan bahwa
anak-anak sudah mulai belajar
memahami peran dalam sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya sehingga dibutuhkan harmonisasi,
tampak pada perilaku mereka yang
mulai bisa menjaga diri sendiri
dan lingkungan, walaupun
sebagian anak ada juga yang belum
kelihatan bisa menjaga
diri sendiri dan lingkungan.
Dari hasil pengamatan, terlihat
bahwa anak-anak dalam sosialisasinya dengan kelompok bermain tamapak terlibat
konflik internal dengan dirinya sendiri dalam berprilaku. Dimana anak-anak
sebagian besar masih berkomunikasi, bermain, dan belajar menggunakan emosi
dalam sosialisasinya dengan kelompok bermain. Karena emosi berperan membentuk
kepribadian seorang anak.
2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sosial emosi
a. Perkembangan sosial anak
di kelompok bermain sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan
lingkungan diluar rumah. Hal ini sejalan
dengan pendapat Nugroho
dan rachmawaty (2004) yang menyatakan
bahwa lingkungan keluarga dan lingkungan luar rumah
sangat mempengaruhi
perkembangan sosial anak.
Lingkungan
keluarga anak kelompok bermain
yang kurang mendukung perkembangan perilaku sosial anak membuat perilaku anak dalam sosialisasi di kelompok bermain mengalami hambatan.
Lingkungan keluarga kelompok bermain
sebagian besar cenderung tidak peduli terhadap sosialisasi anak, selalu memanjakan anak, orang
tua yang sibuk bekerja, dan lingkungan luar rumah yang cenderung kurang
menghormati orang lain membuat
anak-anak kelompok bermain mengalami masalah dalam
berintaraksi secara ideal di kelompok
bermain.
Kelompok
bermain yang merupakan salah satu lingkungan luar
rumah memberikan pengaruh positif walaupun belum
terlalu signifikan. Hal ini tampak
pada perilaku anak yang suka berbagi,
bersikap mandiri, dan
siap bersaing dalam bermain kelompok. Anak-anak mulai terbiasa dengan perilaku
prososial dan dukungan lingkungan
keluraga diperlukan untuk perubahan secara
menyerluruh.
b. Perkembangan emosi
anak dipengaruhi oleh keadaan internal
anak dan keadaan lingkungan anak,
Hal ini sejalan dengan Setiawan (dalam Nugraha dan Rachmawati,
2004), yang menyebutkan bahwa
perkembangan emosi anak dipengaurhi oleh faktor
keadaan internal anak dan lingkungan keluarga.
Sebagian besar
anak-anak dalam kelompok
bermain cenderung memiliki lingkungan keluarga
yang tidak peduli dengan kondisi
emosi anak, sibuk bekerja, pola pengasuhan cenderung
bebas, dan lingkungan sekitarnya
yang bebas nyaris tanpa
nilai moral maupun
religious. Sedikit banyaknya hal
inilah yang mempengaruhi perkembangan emosi anak-anak di
kelompok bermain. Perkembangan
emosi kearah positif mulai tamapk
saat anak mulai belajar sosialisasi dan mengendalikan perasaan walapun masih butuh proses yang sedikit
agak lama. Dibutuhkan dukungan keluarga yang sangat
besar untuk
bisa mengembangakan sosial
emosi anak lebih baik lagi.
Perkembangan
sosial emosi anak kelompok bermain juga dipengaruhi
faktor-faktor lain, misalnya fisik,
mental, dan psikis lainnya, misalnya
rendah diri dan konsep diri yang kurang jelas. Hal ini dikarenakan sebagian
besar sosial ekonomi
orang tua anak berasal dari kalangan bawah,
yang tentu saja secara psikologis berpengaruh
terhadap anak tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Memahami Emosi
Menurut Golemen emosi adalah suatu perasaan
yang khas dimana kondisi biologis dan psikologis memiliki kecendrungan untuk
bertindak.
Memahami emosi anak membantu memandu
prilaku mereka dalam situasi sosial dan untuk berbicara tentang perasaan,
dimana dapat memungkinkan mereka untuk mengontrol cara menunjukkan perasaan
orang lain.
Pada usia 3 tahun, seorang anak akan
memahami bahwa jika seseorang mendapat apa yang dia inginkan, maka ia akan
sedih, walaupun demikian, mereka masih belum belum mendapatkan pemahaman penuh
terhadap emosi pada diri seperti rasa malu dan rasa bangga, dan mereka memiliki
kesulitan mendamaikan emosi yang saling berlawanan, seperti merasa bahagia
mendapat tas baru tetapi kecewa karena warna tasnya tidak sesuai yang
diharapkan.
3.2 Peranan Keluarga
pada Perkembangan Psikososial Anak
Pembentukan pengasuhan terhadap
kepribadian anak laki-laki dan perempuan dimulai sejak dini. Seperti studi yang
telah mengemukakan bahwa perlakuan pengasuhan lebih mempengaruhi.
Keluarga merupakan lingkungan sosial
pertama dalam kehidupan anak. Dalam keluarga anak diajarkan untuk
berinteraksi., bekerjasama, dan membantu orang lain. Pengalaman inilah yangb
membantu anak belajar dan meniru prilaku sosial dari apa yang jadi pengamatan
maupun dialami dalam lingkungan sosial keluarga.
Pada masa kanak-kanak pengaruh orang
tua sangat kuat. Orang tua memiliki hubungan yang kuat, dekat dan relatif lama
dalam bersosialisasi dengan anak, sehingga kemampuan orang tua dalam memberikan
rangsangan atau stimulus mempengaruhi kondisi sosial emosi anak.
3.3 Peranan lingkungan
pada perkembangan psikososial emosi anak
Lingkungan anak merupakan penentu
sikap anak dan pola prilaku anak. Jika hubungan diluar rumah menyenangkan maka,
anak akan menikmati hubungan sosial ini dan ingin mengulanginya.
Apabila lingkungan diluar rumah baik
dan nyaman maka anak akan menjadi pribadi yang baik, dan cendrung tidak
menggunakan emosinya selalu dalam berinteraksi.
3.4 Pengaruh
teman bermain pada perkembangan
psikososial emosi anak.
Pada masa kanak-kanak awal teman
sebaya memberikan pengaruh besar. Apabila hubungan anak dan teman bermainnya
kurang harmonis maka akan menimbulkan gangguan-gangguan prilaku pada anak.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perkembangan emosi
adalah suatu rangkaian perubahan yang terjadi pada perasaan individu sehingga
memiliki kecendrungan untuk bertindak sebagai akibat dari kematangan dan
pengalaman individu tersebut.
Perkembangan psikososial emosi anak
pada masa kanak-kanak sudah mulai tampak.
Faktor-
faktor yang mempengaruhinya adalah kondisi internal, lingkungan keluarga, dan
lingkungan sosial anak, baik itu masyarakat dan lingkungan bermain.
4.2 Saran
Pembaca hendaknya memahami dengan baik
proses perkembangan psikososial emosi pada msa kanak-kanak awal, sebab masa
kanak-kanak awal merupakan masa penting dalam perkembangan dan pembentukan karakter individu
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock,
E.B. 1998. Psikologi Perkembangan,
Jakarta: Erlangga
Papalia,
Diance E. (2009). Human Development.
Jakarta : Mc Graww Hill
Goleman,
D. 1995. Emosional Intelegence.
Gramedia. Jakarta
Nugraha,
A. dan Rachmawati, Y. 2004. Metode Pengembangan sosial emosional. Universitas Terbuka. Jakarta