Selasa, 02 April 2013

PERKEMBANGAN FISIK PADA TIGA TAHUN PERTAMA


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karuniaNyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Perkembangan Fisik pada Usia 0 – 3 Tahun.” Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas Psikologi Perkembangan I dalam upaya memenuhi nilai tugas yang merupakan bagian dari penilain Psikologi Perkembangan I.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Psikologi Perkembangan I, yang telah memberikan tugas dan membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Juga, terima kasih kepada teman-teman di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara yang banyak memberikan bantuan dan dukungan bagi kami, dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah ini, kami menyajikan mengenai perkembangan fisik manusia sejak usia 0 hingga 3 tahun. Dalam perkembangannya manusia memiliki tahapan-tahapan dan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang tidak dapat terlepas satu sama lain, tetap dan tidak dapat kembali.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.  Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.



Medan,    Februari 2013


Kelompok





DAFTAR ISI


Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii
BAB I – PENDAHULUAN......................................................................................1
             Latar Belakang ……………………………………………………………..1
             Rumusan Masalah………………………………………………………….2
             Tujuan dan Manfaat Penulisan…………………………………………….2
BAB II – II…………………………………………………………………………..3
             Proses Pesalinan……………………………………………………………3
             Bayi Baru Lahir…………………………….....................…………………5
 Kematian Pada Masa Bayi............................................................................6
 Perkembangan Fisik Awal...........................................................................8
 Otak dan Perilaku Refleks…………………..................…………………..9  Kemampuan Sensoris Awal……………….....................………………….12
 Perkembangan Motoris.................................................................................13
BAB III - Penutup......................................................................................................17
             Kesimpulan………………………………………………………………….17
             Saran…………………………………………………………………………17
Daftar Pustaka................................................................ ...........................................18









BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses berubah; pembentukan jaringan, pembesaran kepala, tubuh dan anggota badan lain seperti tangandan kaki, peningkatan yang drastis dalam pengendalian otot-otot besar dan kecil serta perkembangan hubungan social, pemikiran, bahasa dan munculnya kepribadian.
Menurut Werner, Perkembangan merujuk kepada suatu proses kearah yang lebih sempurna tetap dan tidak dapat diputar kembali. Menurut Hurlock, perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses perkembangan dan kematangan. Dan menurut Papalia perkembangan terbagi atas dua aspek, aspek pertama yaitu quantitative change yaitu perubahan yang mengarah kepada perubahan fisik. Misalnya perubahan berat badan dan tinggi badan dan aspek yang kedua yaitu qualitative change, yaitu perubahan yang sulit diukur karena mencakup perubahan pada psikologis seperti moral dan intelegensi.
Aspek-aspek utama dalam perkembangan merupakan aspek-aspek yang tidak dapat terlepas satu sama lain. Aspek-aspek tersebut seperti aspek fisik, kognitif dan psikososial, seperti perkembangan itak, bahasa, intelegensi, emosi dan kepribadian.
Manusia sebagai organisme/individu terbentuk dari trilyunan sel, berbagai jaringan dan organ. Awalnya, manusia hanyalah merupakan sel telur dan sprema yang dapat bertemu dan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi didalam tubuh wanita terjadi dalam aspek fisik, kognitif dan psikososial, dan perkembangan ini terus berlanjut.
            Meskipun pola umum dari pertumbuhan dan perkembangan sama bagi semua bayi, tetapi tetap ada perbedaan dalam tinggi, berat, kemampuan sensorik dan bidang perkembangan fisik lainnya. Bahkan terdapat beberapa bayi yang lahir dengan tidak normal dan mengalami perkembangan fisik yang kurang normal pula. Hal tersebut mungkin disebabkan karena bayi dilahirkan sebelum tepat pada usia sembilan bulan atau kondisi fisik yang buruk akibat ibu kekurangan gizi, mengalami tekanan atau kondisi kurang baik lainnya selama masa kehamilan.
            Pola pertumbuhan fisik pada bayi laki-laki maupun perempuan adalah sama. Namun bentuk tubuh yang mulai tampak pada usia dua tahun menyebabkan perbedaan dalam tinggi dan berat. Selama periode masa bayi, perbedaan-perbedaan tidak saja terus berlangsung tetapi semakin tampak mencolok. Perbedaan dalam hal berat lebih besar daripada perbedaan dalam hal tinggi. Ini disebabkan karena perbedaan berat sebagian bergantung pada bentuk tubuh dan sebagian lagi bergantung pada kebiasaan makan dan jenis makan.

Pada makalah ini, kami membatasi pada perkembangan fisik manusia pada 3 tahun pertama (lahir hingga usia 3 tahun)

1.2  Rumusan Masalah

1.      Bagaimanakah proses kelahiran manusia?
2.      Bagaimanakah perkembangan fisik manusia pada 3 tahun pertama?

1.3  Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1.      Menjelaskan proses kelahiran manusia
2.      Menjelaskan perkembangan fisik manusia pada 3 tahun pertama
Diharapkan dari penulisan makalah ini, pembaca dapat:
1.      Mengetahui proses kelahiran
2.      Mengetahui perkembangan fisik manusia pada 3 tahun pertama






BAB II
ISI

2.1  Proses Kelahiran
            Kelahiran merupakan sebuah stage penting dalam kehidupan manusia. Proses kelahiran yang biasa dikenal, yaitu dengan cara vaginal child birth terdapat pada 3 tahapan, yaitu labor, actual birth of the baby dan after birth.
Tahap pertama atau Labor , merupakan tahapan dimana kepala bayi akan mendesak keluar, sehingga terjadi pelebaran serviks pada uterus. Tahapan ini, bukanlah merupakan tahapan yang singkat,  tahap ini bisa terjadi hingga 12 sampai dengan 15 jam untuk anak pertama dan 6 sampai dengan 8 jam untuk anak-anak selanjutnya. Biasanya, kontraksi yang terjadi diawali dengan kontraksi ringan pada rahim, umumnya setiap 15 hingga 20 menit. Selanjutnya, kontraksi akan semakin sering terjadi dan terjadi setiap 3 sampai dengan 5 menit. Pada tahapan ini, ibu harus berusaha untuk tetap relaks.
Tahap kedua, yaitu Kelahiran. Pada tahapan ini, waktu nyang diperlukan relative singkat, sekitar 30 hingga 90 menit. Pada stage ini, kontraksi akan terjadi lebih sering, sekitar setiap 2 hingga 3 menit. Ibu, harus lebih aktif dalam tahap ini untuk melakukan gerakan mendorong (biasanya disebut mengejan). Kepala bayi (bagian terbesar dari tubuh bayi) biasanya akan keluar terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan bagian-bagian lainnya. Kepala bayi yang cukup besar bisa keluar dari lubang yang hany seukuran cangkir, karena bayi memiliki kepala yang lunak, yang dapat menyesuaikan dengan jalan keluarnya, selanjutnya, kepala tersebut akan kembali ke bentuk semula
Tahap Ketiga, yaitu after birth atau setelah kelahiran . Setelah bayi keluar dari tubuh ibunya, maka plasenta dan umbilical cord yang menghubungkan antara tubuh si ibu dan anak harus di putuskan.
Beberapa cara melahirkan yang terjadi dalam masyarakat adalah sebagai berikut:
1.      Melahirkan Normal/ vaginal child birth
Melahirkan normal merupakan cara melahirkan yang paling umum dan sejak dulu terjadi dalam masyarakat. Melahirkan dengan cara normal akan melewati proses-proses seperti diatas. Dan dalam proses ini, si ibu harus berperan aktif dalam mengedan dan bidan/dokter dalam mendorong bayi keluar dari rahim si ibu.
Apabila si ibu kelelahan, pingsan atau tidak dapat lagi mengedan atau karena penyakit seperti tekanan darh tinggi tidak dapat mengedan, maka bayi harus dikeluarkan dengan cara di-vacuum atau ekstraksi cunam (mencongkel kepala bayi).

2.      Water Birth
Merupakan proses melahirkan yang umum terjadi dalam masyarakat pada masa ini. Proses melahirkan dengan cara ini hampir sama dengan melahirkan normal, bedanyaa dilakukan didalam air. Proses ini aman untuk bayi. Bayi tidak akan kelelep dalam air, karena didalam rahim, bayi juga berada dalam carian ketuban, suhu air juga disesuaikaan dengan suhu yang baik bagi bayi, serta suplay oksigen bagi bayi juga masih tersedia dari plasenta yang masih terhubung dengan si ibu.

3.      Orgasmic Birth
Mirip dengan melahirkan normal. Namun orgasmic birth tidak dilakukan dengan mengedan. Namun sang bidan, dokter atau orang yang membantu persalinan membuar ibu rilex dan mengalami orgasme saat melahirkan. Orgasme didapatkan dengan cara menyentuh bagian sensitive rangsang  milik sang ibu. Saat si ibu orgasme, maka bayi akan dapat keluar dengan normal. Menurut para ahli, proses melahirkan ini dapat tterjadi, karena proses keluarnya bayi hampir sama dengan proses masukya penis kedalam vagina.

4.      Caesar
Proses melahirkan Caesar/operasi Caesar, dilakukan dengan  membius si ibu, sehingga ibu tidak akan mengalami sakit saat melahirkan. Cara melahirkan Caesar dilakukan umumnya karena si ibu tidak dapat mengeden karena tekanan darah tinggi, bayi terlalu besar untuk keluar dari rahim si ibu atau karena si ibu pengen aja  melahirkan dengan cara Caesar untuk menghindari kesakitan. Setelah melakukan Caesar, maka perut si ibu akan dijahit dan selama 4-5 tahun ke depaan, ibu dilarang untuk hamil kembali karena dikahwatirkan jahitan pada rahim akan sobek.


2.2  Bayi Baru Lahir
            Bayi baru lahir dapat bertahan hidup secara fisik dan psikologisnya melalui bantuan orang dewasa. Rata-rata bayi baru lahir di Amerika Serikat memiliki panjang 20 inchi dan berat 7,5 pon dan bayi laki-laki cenderung lebih berat dari pada bayi perempuan. Dalam perkembangan fisiknya, bayi yang baru lahir akan mengalami penurunan berat badan sebesar 10% dibawah berat badan lahir dikarenakan eksresi cairan ekstravaskular yang berlebihan dan kemungkinan dikarenakan asupan makanan yang kurang.
Ketika kolostrum diganti dengan susu yang lebih berlemak, maka berat badan bayi akan bertambah dan melebihi berat badan pada saat lahir. Dan pada usia 2 minggu diperkirakan bayi dapat bertambah berat 30 gr. Sebagain besar bayi memiliki kulit berwarna merah muda, karena kulit mereka sangat tipis, sehingga pembuluh darah tempat darah mengalir tampak.
Secara fisik, bayi baru lahir memiliki kepala yang besar untuk seukuran tubuh bayi. Selain itu juga bentuk kepala bayi juga unik. Hal ini dikarenakan pada saat keluarnya bayi dari uterus, terjadi Molding (pembentukan kepala janin sebagai penyesuaian terhadap ukuran dan bentuk jalan lahir). Beberapa hari pertama, bayi juga masih berambut karena lanugo , yaitu rambut lebat yang selama masa prenatal belum rontok.
Sistem tubuh bayi ketika masih fetus/janin sepenuhnya dilaksanakan melalui tubuh ibu. Oleh karena itu makan, pembuangan kotoran, system regulasi tubuh, pernafasan dan sirkulasi darah semuanya terjadi melalui tali pusar bayi yang terhubung dengan tubuh ibu. Maka,begitu bayi lahir dan terpapar udara, bayi harus segera bernapas. Karena oksigen yang bayi perlukan akan lebih banyak dari sebelumnya dan harus didapatkan sendiri. Jika dalam waktu 5 menit bayi belum bernapas, maka bayi akan mengalami cedera otak permanen dikarenakan kekurang oksigen.
Bayi baru lahir memiliki pendengaran yang cukup baik walaupun belum bekerja optimal. Bayi juga memiliki reaksi terhadap aroma dan rasa berbeda. Penglihatan bayi belum cukup jelas. Bayi hanya mampu melihat jarak 12 inchi dari matanya. Walaupun bayi tidak dapat melihat dengan jelas, namun bayi dapat mengenali sentuhan, sehingga bayi dapat menangis jika popoknya basah atau berada dalam keadaan yang kurang nyaman.
            Bayi baru lahir pada umumnya tidur hingga 16 jam dalam sehari. Namun, ada juga yang tidur hanya 11 jam atau bahkan sampai 21 jam. Semakin besar si bayi, maka kebutuhan tidurnya pun akan semakin berkurang.
            Masa bayi baru lahir merupakan masa-masa penting dalam kehidupan bayi. Untuk mengetahui masalah yang membutuhkan perawatan khusus, maka perlu dilakukan beberapa pemeriksaan. Pada 5 menit pertama kelahiran, biasanya bayi diperiksa dengan skala apgar,, yaitu pemeriksaan warna kulit, detak jantung, reflex irritability, muscle tone, dan pernafasan. Hasil pemeriksaan inilah yang akan menunjukkan perkiraan pertahanan hidup selama  bulan pertama.
            Tes lain yang dilakukan adalah dengan skala Brazelton. Yaitu pemriksaan biologis dan mengukur perilaku untuk mengu kur respons bayi terhadap lingkungan. Tes lainnya yaitu Neonatal screening untuk kondisi medis. Merupakan tes yang dilakukan segera setelah kelahiran sering kali daoat menemukan gangguan enzim fenilketonuria dan kerusakan lain yang dapat diobati. Kerusakan enzin fenilketonuria akan menyebabkan keterbelakangan mental, kecuali bayi diberikan makanan khusus yang dimulai sejak tiga hingga enam minggu kelahiran bayi.

2.3  Kematian Pada Masa Bayi

1.      Suddent Infant Death Syndrome (SIDS)
           SIDS atau bila diterjmahkan sindroma kematian mendadak adalah kematian mendadak pada bayi berusia kurang dari 1 tahun. Walaupun telah dilakukan autopsi secara menyeluruh, penyebab kematiannya tidak jelas. SIDS sering juga di sebut cribe death. SIDS adalah penyebab utama kematian bayi postneonatal dan biasanya banyak di temui pada bayi Indian Amerika dan Afrika Amerika.
           Cacat biologis juga memungkinkan bayi rentan selama periode kritis dalam perkembangannya terhadap beberapa pengalaman yang memicu SIDS, seperti terkena asap rokok, terkena kafein saat prenatal, atau tidur dengan posisi tengkurap. Persentase kecil kasus SIDS adalah gen yang membantu regulasi ritme jantung dan cacat pada enzim liver. Meningkatnya jumlah alpha-fotoprotein dalam darah sang ibu selama trimester kedua juga menjadi penanda bayi lahir dalam keadaan mennggal ataupun SIDS.
           Para dokter menyarankan agar bayi tidak tidur dipermukaan lembut, seperti bantal, selimut tebal , atau kulit binatang dan dibawah seprai atau selimut, yang terutama saat bayi tengkurap, dapat meningkatkan risiko suhu atau menghirup ilang udara kotor hasil napas si bayi sendiri. Karena penelitian menunjukkan bukti kuat mengenai hubungan antara SIDS dan tidur tengkurap. Tidur miring juga tidak baik bagi bayi karena saat bayi ditidurkan secara miring akan berpindah keposisi tengkurap. Sebaiknya bayi di tidurkan terlentang karena menghasilkan sedikit hambatan sementara dalam  perkembangan keterampilan motorik yang membutuhkan kekuatan tubuh bagian atas seperti berguling, duduk, merangkak, dan berjalan.
           Beberapa survey juga menyatakan bahwa SIDS sangat beresiko terjadi pada orang tua dan bayi yang berbagi tempat tidur/ tidur dalam tempat tidur yang sama. SIDS mungkin terjadi pada malam hari ketika tertidur, tanpa disadari orang tua menimpa si bayi hingga tidak dapat bernafas.

2.      MAS ( Meconium Aspiration Syndrome )

MAS merupakan sindroma bayi mengalami kesulitan bernafas sesaat setelah lahir. Sindroma ini disebabkan oleh pada saat didalam kandungan, bayi tersedak meconium (kotoran) yang bercampur dengan air ketuban. Cairan ini masuk ke paru-paru dan menghalangi jalan nafasnya sehingga bayi tidak dapat bernafas secara wajar.
Bayi dapat mengalami MAS apabila bayi kekurangan oksigen saat dalam rahim, ibunya mengidap diabetes atau ibunya mengidap darah tinggi. Gejala yang tampak pada bayi yang terkena sindrom MAS adalah  : Cairan ketuban berwarna kehijauan dan ditemukan mekonium didalamnya,kulit bayi berwarna biru, menunjukkan ia mengalami gangguan pernafasan dan bayi sulit bernafas, misalnya terengah-engah atau berhenti bernafas.
Kabar baiknya, gejala ini terlihat saat bayi dilahirksan.Dokter akan segera membawa bayi ke NICU (Neonatal Intensive Care Unit), membantunya bernafas dengan bantuan mesin, dan menyalakan penghangat untuk menjaga suhu tubuhnya. Jika ditangani dengan cepat dan tepat, sindroma ini bisa disembuhkan.







2.4  Perkembangan Fisik Awal
2.4.1 Prinsip-prinsip perkembangan
   Prinsip pertumbuhan dan perkembangan mengikuti prinsip sefalokaudal dan proximodistal. Pada prinsip sefalokaudal, pertumbuhan bergerak dari atas ke bawah. Karena otak tumbuh dengan sangat cepat sebelum lahir, maka besar kepala bayi yang baru lahir selalu tidak proporsional. Kepala tersebut akan menjadi proporsional seiring dengan pertumbuhan tinggi anak dan perkembangan tubuh bagian bawah. Perkembangan sensoris dan motorisnya juga merujuk prinsip yang sama, yaitu para bayi belajar menggunakan tubuh bagian atasnya terlebih dulu sebelum menggunakan tubuh  bagian bawah.
Sedangkan pada prinsip proximodistal, pertumbuhan perkembangan motoris bergerak dari bagian tengah tubuh ke bagian luar tubuh. Dalam rahim, kepala dan tubuh lebih dahulu berkembang sebelum tangan dan kaki, kemudian tangan dan kaki lalu pada akhirnya jari-jari tangan dan kaki.

2.4.2 Perkembangan Fisik
   Selama 3 tahun pertama anak tumbuh lebih cepat daripada masa yang lain sepanjang hidupnya. Pada tahun pertama, biasanya bayi laki-laki berkembang tiga kali lipat dari berat lahir. Pada usia 3 tahun, tinggi anak laki-laki telah mencapai 37 inci dan berat badan mencapai 32 pon. Anak laki-laki rata-rata lebih besar dan lebih berat daripada perempuan,
Namun perbedaannya tidak terlalu jauh.Pada tahapan ini, perkembangan dialami seorang individu dimulai pada saat bayi sampai mencapai umur 3 tahun. Pertumbuhan gigi dimulai di usia 3 atau 4 bulan, tapi biasanya gigi pertama baru akan muncul pada usia 5-9 bulan, atau bahkan lebih lama. Diusia 3 tahun, semua gigi utama telah tumbuh dan anak dapat makan apapun dan mengunyah makan apapun. Berikut ini tabel pertumbuhan anak
Umur
Penambahan berat harian (g)
Pertumbuhan panjang (cm/bulan)
Pertumbuhan lingkar kepala (cm/bulan)
0-3 bulan
30
3,5
2,00
3-6 bulan
20
2,0
1,00
6-9 bulan
15
1,5
0,50
9-12 bulan
12
1,2
0,50
1-3 tahun
8
1,0
0,25
2.4.3 Gizi dan nutrisi
Asi atau susu botol formula
            Asi adalah makanan terbaik bagi bayi. Mengapa si menjadi yang terbaik? Karena asi mengandung lemak, laktosa,oligosakarida, protein. kecerdasan bayi.Di dalam susu formula ada juga zat-zat serupa, namun tidak semua dapat jumpai seperti oligosakarida yang hanya terkandung di dalam ASI.Susu formula tidak dapat menggantikan ASI secara sempurna karena beberapa kandungan ASI tidak dapat digantikan oleh susu formula. Asi juga dapat mencegah beberapa penyakit bahkan asi jarang menimbulkan alergi dibandingkan susu botol formula. Bayi setidaknya minimal diberikan asi selama 6 bulan pertama untuk asupan nutrisinya. bayi yang diberi ASI Eksklusif mempunyai IQ dan kemampuan intelektual lebih tinggi dibanding anak yang diberikan Susu Formula, semakin lama anak diberikan ASI makan semakin tinggi IQnya.

Makanan Bergizi Dimasa Awal
            Makanan di masa awal bayi sebaiknya adalah ASI. Karena di dalam asi terkandung semua nutrisi yang lengkap. Dari awal kehidupan manusia pastilah seorang bayi makan dengan menyusu.. baru pada abad 20 muncul pembeku, pasteurization, dan sterilisasi, pabrik mulai mengembangkan formula susu sapi sebagai pengganti asi. Tetapi tetaplah asi yang lebih baik nutrisinya dari pada susu formula.


2.5  Perilaku Otak dan Refleks

                        Apa yang membuat seorang bayi yang baru lahir merepon putting?Apa yang memerintahkan mereka untuk memulai gerakan menghisap yang mengizinkan mereka mengontrol cairan yang masuk? Semua ini adalah  kerja system saraf sentral-Otak dan spinal cord (sekelompok saraf yang bekerja sepanjang tulang belakang)dan pertumbuhan jaringan luar saraf yang mengembng ke setiap bagian dari tubuh,Melalui jaringan ini,pesan sensoris berjalan ke otak dan saraf motor memberikan perintah untuk kembali.

Pembentukan Otak  Pertumbuhan otak sangat penting bagi perkembangan f isik,kognitif,dan emosional.Melalui alat pencitraan otak,para periset mendapatkan gambaran yang lebih jelas berkenaan dengan bagaimana pertumbuhan tersebut terjadi (Behrman,1992;Casaer,1993;Gbbard,1996). Misalnya,melalui pemindaian Positron Emossioan Tomography (PET),kita telah belajar bahwa kematangan otak membutuhkn waktu yang lebih lama dari yang pernah kita pikirkan (Chugani,1998).
               Pada saat lahir,berat otak hanya sekitar 25 persen dari berat akhirnya di periode dwasa yaitu 3,5 pon,Otak mendapatkan 70% dari berat tersebut pada usia 1 tahun dan hamper 90 persen pada usia 3 tahun.pada usia enam tahun,ukuran otak hmpir sebesar otak orang dewaasa,tapi pertumbuhan dan perkembangan fungsi terjadi scara tak teratur,dan berbagai yang berbeda daroi otak tumbuh dengan pesat pada waktu yang berbeda pula.

Bagian Utama Otak Di mulai sekitar dua minggu setelah pembuahan,secara gradual otak berkembang dari tabung panjang menjadi sekelompok sel berbentuk bulat  dengan kelahiran,semburan pertumbuhan spinal cord dan batang otak (bagian otak yang bertanggung jawab terhadap fungsi dasar tubuh seperti bernapas,detk jantung,suhu tubuh,dan siklus tidur-terjaga)terjadi hmpir pada saat yang sama.Perkembangan tercepat Cerebelum (bagian otak yng memelihara keeimbangan dan koordinasi motor)terjadi pada satu tahun pertama kehidupa(Caesar,1993).

Berbagai pengaruh terhadap pertumbuhan  Gen yang diwarisi oleh bayi memiliki pengaruh yang kuat berkenaan dengan  apakah si anak akan menjadi tinggi atau pendek,langsing atau montok,atau level  tengah pada kondisi-kondisi tersebut.pengaruh genetic yang berinteraksi dengan lingkungan pengaruh seperti nutrisi dan tempat tinggal,juga memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan umum.sebagai contoh,anak jepanh-amerika lebih tinggi dan lebih berat di bandingkn anak jepang se usianya.hal ini mingkin di sebabkan perbadaan makanan(broude,1995).

             Tiap belahan otak(hemisfer)memiliki empat lobe atau bagian: occipital,parietal, temporal dan frontal,yang mengontrol fungsi yang berbeda dan berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda.baian cereblal cortex (lapisan luar cerebrum)yng mengatur penglihatan dan pendengaran mencapai kematangan usia enam bulan,tapi daerah lobus frontal yang bertnggung jawab atas penciptaan asosiasi mental,mengingat,dan menghasilkan respon motor yang di haapkan baru akan matang setelah beberpa tahun.


Sel Otak Neuron,atau sel saraf,mengirim dan menerima informasi.sel glial,mendukung dan melindungi neuron.

              Dimulai pada bulan kedua kehamilan dan di perkirakan 250.000 neuron mentah di hasilkan melalui pembelhan sel (mitosi).Saat lahir,sebagian besar dari 100 triliun neuron dalam otak yang sempurna telah terbentuk,namun belum berkembang dengan sempurna.Peningkatan paling cepat jumlah neuron terjadi pada minggu kedua puluh lima kehamilan dan beberapa bulan setelah kelahiran.Peningkatan jumlah sel diiringi oleh pertumbuhan dramatis ukuran sel.

               Asalnya,neuron adalah inti sel dengan nucleus,atau inti,yang terdiri dari deoxyribonucleic acid(DNA),yang mengandung program genetic sel.seiring dengan prtumbuhan otak,sel dasar ini berferak ke seluruh penjurunya.di sana mereka menumbuhkan axon dan dendrites-narrow,bagian yang mencabang.Akson mengirimkan sinyal ke neuron lin,dan dendrite menerima pesan masuk dari neuron-neuron tersebut,melalui s ynapses,jaringan system komunikasi saraf.Sinaps adalah celah tipis,yang di jembati berkatpertolongan dari neurotransmitters kimia,Akhirnya,neuron tertentu bias memiliki 5.000 sampai 100.000 ribu koneksi sinaptik ked an dari penerima sensor tubuh,ototnya,daan neuron lain di dalam system saraf pusat.

Refleks awal (Early Reflexes) ketika anda berkedip saat menatap lampu yang menyala terang,maka alis anda akan bergerak tidak menentu.Respon otomtis dan alami terhadap rangsangan seperti ini di sebut perilaku reflek. Perilaku reflek di control oleh inti otak bagian bawah yang mengatur proses otomatis lain,seperti menghirup udara dan detak jantung.terdapat bagian dari otak yang dimeilinasi secara penuh pada saat kelahiran.perilaku reflek memainkan peran penting dalam merangsang perkembangan awal system saraf pusat dan otot.
               Diperkirakan,seorang bayi manusia memiliki dua puluh tujuh reflek,dan banyak di antara mereka yang terlihat pada waktu lahir atau segera setelah kelahiran (gabbard,1996;)reflek primitive,seperti menghisap,mencari putting susu,dan reflek moro(respon terkejut dan jatuh)lebih banyak dengan kebutuhan instingtif untuk bertahan hidup dan perlindungan.beberapa reflek primitive merupakan bagian dari warisan evolusi manusia.Salah satu relek adalah menggengam,yang digunakan oleh bayi kera untuk menggenggam bulu di tubuh ibunya.seiring dengan aktifnya pusat otaktingkat tinggi pada dua sampai empat bulan pertama,bayi mulai menunjukan reflek postural:reaksi mengubah posisi atau keseimbangan.Misalnya,seorang bayi yang sempoyongan mengembangkan kedua tangan nya dalam reflek parasut,sebuah usaha naluriah untuk menghindari terjatuh.rflek lokomotor,seperti reflek berjalan dan berenang,menunjukkan gerkan tertentu yang tidak muncul kecuali ebulan setelah reflek yang lainnya menghilang.

2.6  Kemampuan Sensori Awal

Indra bayi berkembang dengan cukup signifikan dalam beberapa bulan setelah kelahirannya. Berikut ini perkembangan sensori awal pada bayi :
Sentuhan dan Rasa Sakit
Sentuhan merupakan indra pertama yang berkembang, dan dalam beberapa bulan pertama, sentuhan  merupakan sistem sensor paling matang daripada yang lainnya. Dalam sebuah tes, Ketika pipi dekat mulut seorang bayi yang baru lahir disentuh, ia akan beraksi dengan mencoba mencari puting susu ibu. Isyarat awal dan reflek dasar ini terjadi dua bulan setelah kehamilan. Pada usia 8 bulan dari kehamilan, seluruh bagian tubuh seorang bayi sangat sensitif terhadap sentuhan, dan sensitivitas ini akan semakin meningkat selama lima hari pertama  setelah kelahiran.

Mencium dan Merasa 
Indra penciuman dan perasa ini juga mulai berkembang di rahim. Rasa dan bau makanan yang dikonsumsi calon Ibu dapat ditranmisikan kepada janin melalui cairan amniotik. Setelah melahirkan, transmisi yang sama juga terjadi melalui ASI.  Bayi yang baru lahir lebih memilih rasa manis dibandingkan rasa-rasa yang lainnya.  Seorang bayi berumur enam hari yang mengonsumsi ASI  lebih memilih aroma susu ibunya ketimbang ibu lain yang juga menyusui, tetapi bayi berusia 2 hari tidak demikian. Hal ini menunjukkan bahwa bayi membutuhkan beberapa hari pengalaman untuk belajar bau tubuh ibu mereka. Pemilihan rasa tertentu tampaknya merupakan hal yang alami.

Pendengaran
Pendengaran juga telah berfungsi sebelum kelahiran.  Bayi tiga hari dapat mengetahui suara dari mereka yang telah mereka dengar sebelumnya. Karena pendengaran merupakan kunci dari perkembangan bahasa, kekurangan dalam pendengaran seharusnya diidentiikasikan dan ditangani sedini mungkin, dengan cara bayi dipindai untuk mengetahui kelainan pendengaran dalam tiga bulan pertama.
Pengenalan dini terhadap suara dan bahasa yang didengar di dalam rahim merupakan pondasi hubungan antara orang tua dan anak. Bayi tiga hari dapat mengetahui suara dari mereka yang telah mereka dengar sebelumnya.

Penglihatan
Penglihatan merupakan indra yang baru berkembang tepat ketika seorang bayi dilahirkan. Mata seorang bayi yang baru lahir, lebih kecil dibandingkan mereka yang dewasa, struktur retinanya belum komplet, dan saraf optiknya sedang berkembang. Bayi yang baru lahir buta di cahaya yang terang. Peralatan penglihatan mereka sangat sempit, dan akan menjdi dua kali lipat lebih luas pada usia 2 hingga 10 minggu.
Kemampuan untuk mengikuti target bergerak, dan juga persepsi terhadap warna, berkembang dengan cepat pada bulan pertama.Penglihatan menjadi semakin bagus ditahun-tahun pertama.  Penglihatan binokular (penggunaan bola mata untuk fokus, memungkinkan persepsi dalam dan jauh, biasanya baru akan berkembang pada bulan ke-4 dan ke-5.

2.7  Perkembangan Motoris

Bayi tidak perlu diajarkan keterampilan motor dasar seperti merangkak, menggenggam, dan berjalan. Karena secara alami mereka hanya membutuhkan ruang gerak untuk bereksperimen dalam tingkahnya dan membutuhkan kebebasan untuk  melihat apa yang bisa mereka lakukan, tentunya dengan pengawasan orang tua.


Patokan Perkembangan Motor                     
Perkembangan motor ditandai dengan beberapa ciri: kemampuan yang berkembang secara sistematik, tiap penguasaan kemampuan baru mempersiapkan bayi untuk kemampuan berikutnya. Pertama kali bayi akan belajar keterampilan sederhana dan kemudian mengkombinasikannya ke dalam sistem tindakan yang semakin kompleks, yang menghasilkan cakupan gerakan yang lebih luas atau lebih tepat dan kontrol yang lebih efektif terhadap lingkungan. Dalam ketepatan menggenggam, misalnya pertama-tama seorang bayi mencoba untuk mendapatkan sesuatu menggunakan seluruh tangannya. Kemudian si bayi akan menguasai princer grasp, menggunakan jari telunjuk dan jempol yang disatukan dan membentuk lingkaran sehingga memungkinkannya untuk mengambil objek yang kecil. Ketika kita melacak perkembangan yang biasa terjadi pada pengontrolan kepala, tangan, dan locomotion.

Kontrol Kepala. Setelah lahir, sebagian besar bayi dapat menggerakan kepalanya ke kiri dan ke kanan ketika ditidurkan terlentang. Ketika ditidurkan tengkurap, banyak yang dapat mengangkat kepala mereka cukup tinggi untuk dapat diputarkan. Dalam dua atau tiga bulan pertama, mereka akan mengangkat kepala mereka semakin tinggi hingga suatu ketika samapi pada titik dimana mereka kehilangan keseimbangan dan berguling. Pada usia 4 bulan, hampir semua bayi dapat menjaga kepala mereka tetap tegak ketika digendong dalam posisi duduk.

Kontrol Tangan.Bayi dilahirkan dengan refleks menggenggam. Apabila telapak tangan seorang bayi ditekan maka tangan akan menggenggam dengan kuat. Pada usia 3 ½ bulan, sebagian bayi dapat menggenggam benda berukuran sedan seperti mainan, tapi kesulitan untuk memegang objek berukuran kecil. Antara 7-11 bulan, tangan mereka sudah cukup terkoordinasi untuk mengambil benda kecil seperti daun dengan menggunakan princer grasp. Pada bulan ke-15, bayi normal dapat membangun menara dengan kedua kotak. Beberapa bulan setelah ulang tahun yang ketiga, seorang anak dapat menyalin lingkaran dengan baik.

Locomotion. Setelah 3 bulan bayi akan mulai berguling dengan sengaja (bukan karena kebetulan seperti sebelumnya), duduk tanpa sandaran pada usia 6 bulan, dan bisa duduk tanpa bantuan sekitar 2 ½ bulan kemudian.Antara 6 dan 10 bulan, sebagian bayi sudah mulai merangkak dan merayap dengan kekuatan mereka sendiri. Dengan bertumpu pada tangan atau perabot, bayi normal dapat berdiri di usia 7 bulan keatas. Kurang lebih 4 bulan kemudian bayi sudah dapat berdiri sendiri.
Semua perkembangan ini mengarah kepada pencapainan keterampilan motorik utama pada bayi yaitu berjalan. Untuk beberapa bulan sebelu mereka dapat berdiri tanpa bantuan, bayi mempraktikan merangkak ketika berpegangan pada perabot. Mereka dapat berdiri dengan baik pada sekitar 11 ½ bulan dan melakukan langkah pertama mereka. Dalam beberapa minggu, setelah ulang tahun pertamanya, anak normal akan berjalan dengan baik dan karena itu disebut balita (toddler).
Pada tahun kedua, anak mulai memanjat tangga dengan meletakkan satu kaki setelah kaki yang lain naik, lalu mereka akan menggilir pergerakan kaki tersebut. Pada tahun kedua balita lari dan melompat. Pada usia 3 ½ tahun sebagian besar anak dapat berdiri seimbang satu kaki dalam waktu yang sebentar saja dan mulai melompat dengan satu kaki.

Bagaimana Perkembangan Motorik Terjadi
Perkembangan motorik merupakan proses berkesinambungan interaksi antara bayi dan lingkungan. Thelen memberikan contoh efek berjalan: gerakan melangkah yang dilakukan oleh bayi yang baru lahir ketika diberdirikan dengan kaki menyentuh permukaan. Biasanya perilaku ini akan menghilang pad abulan keempat. Lalu pada akhir tahun pertama usianya, ketika si bayi mulai siap untuk berjalan, maka gerakan tersebut akan muncul kembali.

Perkembangan Motorik dan Persepsi
Persepsi sensoris memungkinkan bayi untuk mempelajari lingkungan mereka sehingga mereka dapat menentukan arah didalamnya. Pengalaman motoris akan membentuk dan memodifikasi persepsi mereka tentang apa yang akan terjadi jika mereka berjalan ke rah tertentu.Koneksi dua arah antara persepsi dan aksi ini memberikan bayi banyak informasi berguna tentang diri mereka sendiri dan dunia mereka.Bayi mulai meraih dan memegang objek pada sekitar 4-5 bulan, pada usia 5 ½ bulan mereka dapat menyesuaikan pandangan merekauntuk menggerakan atau memutar objek tertentu. Saat ini para peneliti telah menemukan bahwa bayi di kelompok usia tersebut dapat menggunakan petunjuk sensoris lain untuk meraih suatu benda. Mereka dapat menemukan mainan suara yang tidak terlihat dengan mendengarkan suaranya, dan mereka dapat meraih objek yang bersinar dalam gelap walaupun tidak menyentuhnya terlebih dahulu melainkan hanya melihat. Mereka juga dapat meraih objek hanya dengan berdasarkan ingatan mereka terhadap letak objek tersebut.
Dalam eksperimen klasik yang dilakukan oleh Richard Walk dan Eleanor Gibson, bayi usia 6 bulan ditempatkan  diatas meje plexiglas berpola papan catur yang menciptakan ilusi jurang visual di tengah meja. Bayi tersebut melihat perbedaan antara “tepi” dan “jurang”, walaupun mereka melihat ibu mereka melambaikan tangan di sisi lain dari meja itu.
Persepsi dalam adalah kemampuan untuk mengindra objek dan dan permukan secara tiga dimensi, tergantung kepada beberapa jenis sinyal yang memengaruhi citra obyek di retina mata. Pada saat 5-7 bulan, bayi merespon isyarat yang berupa ukuran yang relatif dan perbedaan dalam tekstur dan bayangan.
Untuk menilai kedalaman isyarat-isyarat ini, bayi mengandalkan persepsi haptik yaitu kemampuan untuk mendapatkan informasi dengan memegang objek bukan hanya sekedar melihatnya.

Pengaruh Kultural Terhadap Perkembangan Motorik
Walaupun perkembangan motoris mengikuti tahapan yang tampak universal, akan tetapi langkahnya tampak tidak merespon faktor kontekstual. Tingkat perkembangan normal di satu kultur tidak sama dengan di kultur lain. Sebagian kultur secara aktif mendorong perkembangan kemampuan motoris. Di sisi lain, sebagian kultur justru tidak mendorong perkembangan motorik dini. Tentunya setiap kultur memiliki cara-cara sendiri untuk melatih tumbuh kembang anak, seperti latihan-latihan yang diberikan oleh orang tua untuk menguatkan otot-otot anak.
           














BAB III
PENUTUP

2.1  Kesimpulan

Perkembangan merupakan perubahan yang bersifat kekal dan tetap menuju arah pada tingkat integrasi yang lebih tinggi berdasarkan pertumbuhan, pemaksaan dan proses belajar. Namun pada pembahasan makalah ini aspek perkembangannya lebih menekankan pada aspek pertumbuhan fisik.
Perkembangan ini terjadi secara kontiniu dan menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan pada setiap perubahannya. Perkembangan ini dimulai dari masa neonatal dan berlanjut sampai dengan kematian. Individu harus melewati proses ini secara beruntut dan berkelanjutan.
Dalam perkembangannya, individu juga tidak lepas dari hambatan perkembangan seperti kematian dan beberapa sindrom yang menyebabkan terhambatnya perkembangan. Namun perkembangan ini merupakan sebuah pola dan perubahan yang harus dijalani individu sebagai bagian dari perjalanan hidupnya.

2.2  Saran

Saran kelompok bagi pembaca adalah:
·         Pembaca hendaknya memahami dengan baik proses perkembangan pada masa 3 tahun pertama, sebab masa 3 tahun pertama merupakan masa penting dalam perkembangan individu







DAFTAR PUSTAKA


Hurlock, Elizabeth.B. ( 1980). Psikologi Perkembangan, Jakarta : Erlangga

Papalia, Diane E. (2009). Human Development. Jakarta : Mc Graww Hill

Santrock, John.W. (2002). Life Span Development. Jakarta : Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar